Terapi sengat lebah merupakan metode pengobatan tradisional yang sudah dipraktikan sejak dulu. Terapi yang memanfaatkan racun dari sengatan lebah ini dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit, one of them rheumatoid arthtitis.
Terapi sengat lebah bisa dilakukan dengan dua cara. First, dengan menempelkan langsung sengat lebah ke kulit manusia. Second, dengan menyuntikkan ekstrak racun lebah ke bagian tubuh yang akan diobati. Apapun cara yang dipilih, terapi alternatif satu ini diyakini memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan.
Racun lebah mengandung zat kimia yang memiliki efek antiperadangan. Senyawa-senyawa tersebut diduga mampu mengurangi rasa nyeri dan mempercepat penyembuhan penyakit tertentu dengan cara mengurangi peradangan.
Berbagai penelitian telah mengkaji manfaat terapi sengat lebah untuk mengobati berbagai penyakit, in between:
Terapi sengat lebah diduga efektif membantu mengurangi reaksi kekebalan tubuh penderita alergi, salah satunya adalah alergi sengatan lebah. Lebih jauh lagi, terapi alternatif ini dipercaya dapat mengurangi reaksi peradangan pada penderita asma.
Nevertheless, sejauh ini belum ada bukti klinis yang kuat untuk mendukung manfaat terapi sengat lebah sebagai pengobatan alergi secara umum.
Penelitian menemukan bahwa terapi sengat lebah dapat mengurangi bengkak, nyeri, dan kaku sendi pada penderita rheumatoid arthritis. Besides that, menurut penelitian lain, pemberian obat-obatan untuk menangani gejala rheumatoid arthritis ditambah terapi sengat lebah juga terlihat mampu mencegah kekambuhan penyakit ini.
Penelitian yang dilakukan terhadap hewan menunjukkan bahwa terapi sengat lebah mampu mengurangi peradangan ginjal akibat lupus secara signifikan. However, penelitian lebih lanjut terhadap manusia masih dibutuhkan untuk membuktikan manfaat terapi sengat lebah yang satu ini.
Terapi sengat lebah juga dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif dalam mengatasi penyakit saraf, seperti penyakit Parkinson dan multiple sclerosis. Manfaat terapi sengat lebah untuk pengobatan penyakit ini diduga berhubunga dengan efek racun lebah yang memiliki sifat antiradang.
Suatu penelitian klinis kecil menunjukkan bahwa penderita nyeri punggung kronis mengalami perbaikan nyeri dan menjadi lebih nyaman menjalani aktivitas setelah mendapatkan terapi sengat lebah selama 3–6 minggu.
Meski terapi sengat lebah diduga dapat membantu mengobati penyakit tertentu, efektivitas dan keamananan terapi alternatif ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Meski menawarkan banyak manfaat untuk mengatasi berbagai jenis penyakit, sengat lebah mengandung zat yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang. Reaksi alergi tersebut bisa berakibat fatal.
Bahkan bagi orang yang tidak alergi, terapi sengat lebah tetap berisiko menimbulkan efek samping, seperti gatal, kulit bengkak, headache, cough, kontraksi rahim, kulit menguning (jaundice), nyeri, dan lemah otot.