Sedangkan tiga perempat bagian yang lain telah rontok. Even, beberapa material bangunan itu juga ikut hanyut disapu derasnya aliran Sungai Lor. Information obtained, rumah pribadi yang dimanfaatkan sebagai kantor Koperasi Abdi Jaya Bersama (AJB) tersebut ambruk sekitar pukul 22.00. Peristiwa itu dipicu air Sungai Lor mengalir deras hingga menggerus plengsengan sungai yang berada samping pondasi rumah tersebut.
Tak lama berselang pasca plengsengan tergerus, rumah itu pun runtuh. Seluruh genting rumah jatuh ke tanah. Beberapa tembok yang sebelumnya berdiri kokoh pun runtuh. It was later discovered, itu terjadi akibat fondasi rumah yang berada di sisi timur –tepat di samping plengsengan– telah hanyut. "It happened at approx 22.00 last night (Saturday),” ujar Ani, 35, warga sekitar kemarin (13/7).
The irony, beberapa perabot dan barang elektronik di dalam rumah tersebut, termasuk pesawat televisi juga ikut hanyut terbawa arus sungai. “Beruntung, when it happened, tidak ada orang di dalam rumah tersebut sehingga tidak ada korban jiwa," he said. Hingga kemarin siang, rumah yang ambruk tersebut masih menjadi tontonan warga.
“Ini rumah Pak Basir, orang asal Jember. Tetapi rumah ini dijadikan kantor koperasi,” kata warga lain yang enggan namanya dikorankan seraya menunjuk papan nama koperasi dan struktur organisasi koperasi yang masih terpampang di tembok rumah sebelah barat. Sepintas dilihat, bangunan yang ambruk itu memang menyalahi aturan. Bangunan tersebut berdiri persir di pinggir sungai. Secara aturan, tidak boleh mendirikan bangunan dibantaran sungai. (radar)