Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Erupsi Raung Menurun

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Bandara Close, Warga Nekat Bakar Jerami

ROGOJAMPI – Erupsi Gunung Raung dengan mengeluarkan abu vulkanik masih terus berlangsung. Hanya saja, dibanding hari sebelumnya, aktivitas gunung berapi terbesar di Pulau Jawa itu menunjukkan penurunan kemarin (9/8).

Hasil pantauan petugas di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, pada Minggu (9/8) pukul 06.00-12.00, cuaca mendung menyelimuti sekitar gunung. Suhu udara berkisar 23 derajat celcius, dan angin bertiup tenang.

Dari pengamatan seismik, gempa tremor  terus menerus masih terjadi dengan amplitudo  5-32 milimeter, dan gempa tremor  dominan 20 milimeter. Ini menunjukkan  penurunan karena sehari sebelumnya,  gempa tremor 31 milimeter.

Meski demikian, status raung masih tetap siaga atau level III. “Rekomendasi kita, warga tetap tidak diperbolehkan melakukan aktivitas pada radius tiga kilometer dari puncak gunung,” cetus PPGA Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan  SonggonBurhan  Alathea.

Sementara itu, meski  erupsi Gunung Raung  menunjukkan penurunan,  aktivitas penerbangan komersial di Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, masih belum normal. Jadwal penerbangan, hingga kemarin (9/8) masih tetap belum dibuka.

Bandara  yang masih ditutup  itu, ternyata mulai dimanfaatkan oleh sejumlah petani yang ada di  sekitar lapangan terbang,  untuk membakar jerami bekas panen tanaman padi. Padahal, membakar jerami ini termasuk pelarangan.

Sejak tiga hari terakhir, para petani yang ada di sekitar bandara memang sedang panen. Tampaknya, mumpung jadwal penerbangan ditutup, mereka nekat membakar jerami. “Kalau bandaranya buka, kita tidak berani membakar jerami, petugas juga akan langsung datang untuk mematikan,” cetus salah satu petani yang menolk namanya dikorankan.

Para petani yang memiliki sawah di sekitar Bandara, sudah berulang kali diberi sosialisasi agar tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu penerbangan. Kegiatan itu diantaranya membakar jerami atau bekas sampah di sekitar bandara.

Sebab, asap yang ditimbulkan oleh pembakaran dapat mengganggu penglihatan pilot saat akan landing. Selain itu, warga juga tidak  diperkenankan membawa ternak  ke dalam lokasi bandara dan bermain layang-layang di radius sekitar bandara.

“Kami sudah tahu aturannya, tapi karena bandara ditutup dan  tidak dilarang ya kami lakukan,” dalihnya. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Blimbingsari, Banyuwangi, Sigit Widodo, mengatakan kegiatan membakar jerami sisa pertanian itu sangat dilarang.

Hanya saja, pihaknya memberi toleransi setelah jam operasi bandara. “Jika dilakukan saat bandara beroperasi pasti kita larang, dan langsung akan kita matikan,” katanya. (radar)