Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Event  

Ethno Wear Awali BEC

Talent-talent BEC menjalani geladi bersih di sepanjang Jalan Veteran, sore kemarirn. Mereka akan menampilkan kostum yang merepresentasikan blue fire, penambang belerang, hingga landscape Ijen.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Talent-talent BEC menjalani geladi bersih di sepanjang Jalan Veteran, sore kemarirn. Mereka akan menampilkan kostum yang merepresentasikan blue fire, penambang belerang, hingga landscape Ijen.

BANYUWANGI – Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) jilid tujuh siap digelar Sabtu besok (11l/11). Karnaval busana ber-kelas tersebut akan diawali perhelatan Ethno Wear yang bakal digeber di Taman Blambangan siang ini (10/11l).

Ethno Wear adalah seni busana yang dibuat dengan lebih menitikberatkan pada aspek estetika atau seni berpakaian. Ditampilkan dalam bentuk fashion, Ethno Wear mengusung tema etnik budaya Banyuwangi.

Tahun ini merupakan kali pertama Ethno Wear diselenggarakan. Menampilkan kostum dengan tiga tema berbeda, yakni Gandrung, Barong Using, dan Kebo-keboan. Ketiga tema tersebut dipertunjukkan dengan konsep winter (musim dingin).

“Mengapa winter? Busana etnik yang akan dikenakan oleh para talens besok ditampilkan dalam desain yang menutup seluruh tubuh, sedikit tebal. Jadi terkesan sopan. Kami menganalogikannya dengan busana musim dingin,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) M. Yanuarto Bramuda.

Tiap-tiap kostum akan menghadirkan unsur sesuai dengan tema yang diusung. Misalnya pada kostum Gandrung. Peserta akan menampilkan kostum yang rancagannya masing-masing dengan 7 unsur gandrung di dalamnya, seperti omprog, kipas gandrung, atau pernik-pernik lainnya yang biasa dikenakan penari gandrung.

Total ada 130 peserta yang akan tampil membawakan kostum kreasi mereka. Mereka berasal dari kalangan pelajar dan umum, mulai dari tingkat anak-anak hingga dewasa. Kostum-kustum cantik yang mereka kenakan akan memuaskan mata penonton yang di areal catwalk yang sama dengan BEC, yakni di Taman Blambangan Banyuwangi.

Menurut Bramuda, Ethno wear juga dilombakan sebagaimana BEC. Tujuannya untuk menstimulasi peserta agar termotivasi dan lebih bersemangat menghasilkan karya-karya terbaiknya.

Ke depan Ethno Wear  akan digelar berkelanjutan, mengiringi pelaksanan BEC dari tahun ke tahun. Tentunya dengan mengangkat tema-tema seni budaya Banyuwangi lainnya yang beraneka beragam.

Sementara itu, Banyuwangi Ethno Carnival akan digelar pada Sabtu besok (11/11). Sebanyak 300 talent akan menampilkan kostum beragam yang diinspirasi dari Gunung Ijen. Mereka akan menampilkan kostum yang merepresentasikan blue fire, penambang belerang, hingga landscape Ijen.

“Event ini juga akan dimeriahkan 50 talent bule yang akan membawakan pakaian tradisional Banyuwangi di awal parade,” pungkas Bramuda. (radar)