Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

FKPL Dukung Pembangunan RTH Genteng

DIKEBUT: Pembangunan ruang terbuka hijau di Stadion Maron Genteng jalan terus.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
DIKEBUT: Pembangunan ruang terbuka hijau di Stadion Maron Genteng jalan terus.

GENTENG – Pernyataan Rudi Latif yang menilai Pemkab Banyuwangi mengambil keputusan sepihak dalam membangun ruang terbuka hijau (RTH) di Stadion Maron, Kecamatan Genteng, bertolak belakang dengan suara mayoritas masyarakat Kota Atap tersebut.

Sebab, menurut Ketua Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Genteng, Iqbal Baraas, pembangunan RTH di sisi barat Stadion Maron tersebut justru yang selama ini diharapkan masyarakat Genteng. “Yang diharapkan mayoritas masyarakat Genteng justru pembangunan RTH ini.

Jadi, salah kaprah kalau bilang pembangunan RTH ini keputusan sepihak pemkab,” kata Iqbal saat menghubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin pagi (4/10). Iqbal menuturkan, justru pembangunan RTH tersebut semakin menambah manfaat keberadaan Stadion Maron yang selama ini hanya digunakan sebagai sarana olahraga, khususnya sepak bola, saja.

Dia menuturkan, dengan dibangunnya RTH, bukan hanya akan membuat Kota Genteng semakin sejuk dan indah dipandang mata. “Namun dengan adanya RTH, masyarakat lain selain pencinta sepak bola juga bisa menikmati manfaat stadion tersebut,” tandasnya.

Sebab, lanjut Iqbal, tidak semua masyarakat Banyuwangi termasuk yang tinggal di Kota Genteng, adalah pencinta sepak bola. Namun juga ba nyak yang memiliki potensi lain dan bisa disalurkan melalui pembangunan RTH tersebut. Apalagi pembangunan RTH tersebut nanti bukan hanya dilengkapi dengan sarana Wifi yang membuat warga merasa nyaman untuk mengakses internet saat berkunjung ke Stadion Maron.

Selain itu, pembangunan RTH yang dilengkapi dengan sarana pentas pertunjukan membuat kalangan budayawan seperti dirinya merasa bangga. “Sebab, dengan adanya sarana tersebut, para budayawan maupun pelajar bisa berekspresi di situ. Entah itu setiap malam Minggu atau dalam jadwal tertentu,” tandas budayawan muda tersebut.

Hal ini, tutur pria berambut gondrong tersebut, sekaligus mengobati rasa sakit masyarakat Kota Genteng, yang dulu pernah kehilangan Kawedanan, sebagai sarana untuk berkumpul menyalurkan bakatnya baik di bidang tari maupun teater. “Dibangunkan RTH yang dilengkapi sarana pementasan teater, tentu sebagai warga Kota Genteng, saya merasa bangga,” tandasnya.

Untuk itu, lanjut Iqbal, semua pihak diharapkan bisa berpikir jernih dalam menyikapi niat baik pemkab dalam mempercantik dan memperbaiki Kota Genteng. “Pembangunan RTH ini harus kita dukung karena memberi kesempatan kepada semua elemen masyarakat untuk menikmatinya,” pungkasnya. (radar)