Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gagal Jadi Bupati, Sumantri Dicopot dari Ketua Golkar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Dianggap Condong ke Kubu Agung Laksono

BANYUWANGI – Kabar mengejutkan datang dari internal Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Banyuwangi kubu Aburizal Bakrie (ARB). Diam-diam, sang ketua DPD yang calon bupati (cabup)  Sumantri Soedomo didepak dari posisi yang dia tempati sejak 2010 lalu tersebut.

Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, posisi yang ditinggalkan Sumantri tersebut kini diisi oleh pejabat Pelaksana Tugas (Plt), yakni Wakil Sekretaris DPD Golkar Jatim, Semara Duran.

Pemberhentian Sumantri sekaligus pengangkatan Semara sebagai Plt Ketua DPD Golkar Banyuwangi dituangkan dalam Surat Keputusan DPD Golkar Jatim Nomor KEP 30/DPD/PG/XII/2015 pada 15 Desember lalu.

Bahkan kemarin (21/12), Semara datang ke kantor DPD Golkar, jalan Adi Sucipto, Banyuwangi. Dia datang ke Bumi Blambangan untuk menyosialisasikan penunjukannya sebagai Plt. Ketua DPD Golkar Banyuwangi kepada pengurus harian DPD parpol dengan warna kebesaran kuning tersebut.

Semara mengatakan, dirinya ditugaskan menjadi Plt. Ketua DPD Golkar Banyuwangi lantaran Sumantri ikut bertarung sebagai cabup pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015.  “Saya ditugaskan menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Banyuwangi berangkat dari proses awal Mas Sumantri Soedomo saat mencalonkan diri sebagai bupati Banyuwangi.

Artinya, tugasnya di organisasi (DPD Golkar Banyuwangi, Red) menjadi terganggu. Oleh karena itu saya ditunjuk sebagai Plt. Ketua DPD Golkar Banyuwangi, ujarnya saat berada di kantor DPD Golkar Banyuwangi.

Hanya saja, imbuh Semara, SK penunjukan dirinya sebagai nakhoda baru DPD Golkar Banyuwangi itu terlambat turun. SK tersebut turun per tanggal 15 Desember lalu. ” Karena situasinya saja, turunnya SK ini ada keterlambatan. Sebenarnya hajat (penunjukan Plt Ketua DPD Golkar Banyuwangi)-nya sebelum Pilbup,” ungkapnya.

Semara menambahkan, penunjukan dirinya sebagai Plt. Ketua DPD Golkar Banyuwangi dalam rangka persiapan pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Banyuwangi yang tingal menunggu hitungan hari. Dikatakan, jajaran DPD Golkar Banyuwangi membutuhkan waktu yang efektif untuk mempersiapkan musda.

Sebab, periodesasi kepengurusan DPD parpol yang satu  ini akan berakhir pada akhir Desember ini. “Setelah maju pada Pilbup dan gagal, Mas Mantri (Sumantri) memiliki beban pikiran. Karena itu Golkar butuh tenag yang fresh, “cetusnya. `

Dikonfirmasi terpisah, Sumantri mengaku pihaknya sudah menerima surat pemberhentian dirinya dari posisi Ketua DPD Golkar Banyuwangi sekitar dua hari lalu. “Saya sudah menerima suratnya. Tidak ada masalah. Monggo saja,” kata dia.

Sumantri juga mengaku sudah menelepon kepada pihak yang menandatangani SK pemberhentian dirinya, yakni Ketua dan Sekretaris DPD Golkar Jatim, yakni Edi Kuntadi dan Gesang Budiarso. “Saya menelepon bahwa surat sudah saya terima dan saya menerima walau surat itu tidak benar,” tuturnya.

Sumantri menjelaskan, salah satu alasan ketidakbenaran SK itu adalah dirinya mendukung kubu Agung Laksono (AL). “Secara tertulis alasannya seperti itu (mendukung AL). Buktinya saya tidak pernah mendukung AL. Tetapi kalau saya dinilai menduktmg AL, ya monggo,” terangnya.

Meski demikian, Sumantri mengaku dirinya akan tetap setia kepada Golkar. Selama tidak ada surat pemecatan dirinya sebagai anggota partai beringin tersebut, dia akan tetap setia pada Golkar. ‘Sebagai kader Golkar, saya tetap setia pada Golkar selama saya belum dipecat,” pungkasnya. (radar)