Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Gaji Dipotong, Puluhan Karyawan Distributor Ponsel Wadul Disnaker

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Puluhan karyawan salah satu perusahan distributor ponsel ternama PT. World Innovative Telekomunication (WIT) cabang Banyuwangi mendatangi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat. Mereka wadul tentang kasus dugaan pemotongan gaji secara sepihak oleh manajemen tanpa dasar dan alasan yang jelas.

Tak hanya itu, mereka juga melaporkan berbagai kebijakan yang merugikan karyawan jika tak memenuhi target penjualan.

“Kami hanya ingin konsultasi terkait dengan gaji kami yang dipotong 50 persen. Alasannya kami tak memenuhi target. Padahal adalah kesepakatan kontrak kerja tidak ada klausul pemotongan gaji,” ujar RK salah satu karyawan PT WIT dengan jabatan promotor, Rabu (9/5/2018).

Pemotongan gaji ini sudah berlangsung 5 bulan. Setiap bulannya, karyawan mendapatkan gaji pokok sebesar Rp 2 juta, namun entah bagaimana dirinya mengaku hanya menerima gaji Rp 700 ribu hingga Rp 800 ribu.

Ditambah lagi, kebijakan pemotongan gaji ini, hanya disampaikan secara lisan oleh Regional Manager (RM) PT WIT.

“Tidak ada pemberitahuan tertulis. Hanya lisan. Kami juga ingin meminta slip gaji, dan itu juga dipersulit,” tambahnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh S, karyawan PT WIT yang sudah dua tahun menjadi promotor sebuah produk handphone ternama. S mengaku tak hanya gaji yang dipotong, tapi setiap kali tidak memenuhi target, dirinya dan tim penjualan juga dibebani dengan denda. Per hari, denda yang diterapkan kepada masing-masing anggota sekitar Rp 50- 100 ribu.

“Ada denda juga. Denda ya variasi. Satu tim bisa kena denda Rp 1-2 juta. Satu tim sekitar 15 orang dan masing-masing anak dibebani 15 unit HP yang harus dijual. Kami urunan. Itu bisa tiap hari. Katanya uangnya diberikan kepada RM. Ya tekor (tombok),” ujar S.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Regional Manager (RM) WIT, Candra Eka Yanuar enggan berkomentar terkait permasalahan tersebut. Dirinya malah meminta wartawan untuk menghubungi kantor cabang dan pusat dari PT WIT di Jember dan di Jakarta.

“Saya belum bisa komentar. Karena itu hubungannya (kebijakan pemotongan gaji) itu dari pusat,” ujarnya saat dihubungi via seluler.