Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Galakkan Layanan Imunisasi Dewasa

IMUNISASI: Suntikan vaksinasi diberikan dr. Suryadinata kepada seorang pasien di RS Al Huda.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
IMUNISASI: Suntikan vaksinasi diberikan dr. Suryadinata kepada seorang pasien di RS Al Huda.

Efektif Cegah Penyakit, Kurangi Angka Kesakitan

GAMBIRAN–Rumah Sakit (RS) Al Huda menggalakkan pencegahan penyakit influenza, hepatitis B, tetanus, meningitis, typhoid, pneumonia, dan kanker serviks (leher rahim) melalui layanan imunisasi dewasa. Selain berfungsi sebagai salah satu usaha pencegahan penyakit yang paling sukses dan efektif, imunisasi juga terbukti menurunkan angka kesakitan dan kematian masyarakat.

Kepala Instalasi Rawat Jalan RS Al Huda dr. Suryadinata mengatakan, imunisasi merupakan suatu usaha untuk merangsang kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Hal itu dapat dilakukan untuk orang dewasa yang menginginkan kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit tertentu. “Sekilas memang terkesan sedikit mahal, namun sebenarnya biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah dibanding jika terserang penyakit dan harus berobat ataupun harus rawat inap,” terangnya.

Dijelaskan, klinik rawat jalan RS Al Huda memberikan pelayanan imunisasi dewasa. Mulai dari konseling yang bertujuan membantu menentukan jenis vaksin yang akan digunakan, pemeriksaan laboratorium jika diperlukan, sampai tindakan pemberian imunisasi. Terkait dengan vaksin, Surya menjelaskan, vaksin merupakan bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif dan meningkatkan imunitas tubuh terhadap suatu penyakit. “Sehingga tubuh dapat segera membuat antibodi, yang di kemudian hari dapat mencegah atau kebal dari penyakit tersebut,” tuturnya.

Sedangkan untuk menilai apakah seseorang memerlukan jenis vaksinasi tertentu, lanjut Surya, harus dilihat dari beberapa faktor. Di antaranya, kesehatan, usia, gaya hidup, dan pekerjaan. Faktor kesehatan yang perlu dipertimbangkan, misalnya penyakit kronis yang diderita pasien. Seperti penyakit diabetes, jantung, kanker, hepatitis, dan lainnya. Kondisi kehamilan, riwayat STD (sexually transmitted disease atau penyakit seks menular), dan penurunan imunitas termasuk HIV, juga harus dipertimbangkan.“Kelompok  ini rentan terkena berbagai penyakit, karena sistem kekebalan tubuh yang menurun,” jelasnya.

Pada faktor usia, tambah dia, imunisasi sebaiknya diberikan kepada orang dewasa yang berumur di atas 50 tahun. Faktor gaya hidup, misalnya seseorang yang menyukai traveling (perjalanan jauh), memerlukan vaksinasi jika tempat yang dituju merupakan wilayah dengan epidemi penyakit tertentu. Jenis pekerjaan juga menentukan jenis vaksinasi yang dibutuhkan. “Misalnya, faktor risiko tenaga kesehatan tentu berbeda dengan seorang karyawan kantoran, sehingga jenis vaksinasi yang dibutuhkan juga berbeda,” paparnya.

Selain itu, perlu juga diperhatikan faktor lain. Misalnya riwayat vaksinasi dan riwayat kontak dengan pasien yg menderita penyakit tertentu. Masih menurut Surya, pelayanan imunisasi dewasa seperti infl uenza dapat diberikan setiap tahun disesuaikan dengan virus terbaru yang menyebar. Sementara vaksinasi hepatitis B dilakukan untuk mencegah gangguan hati, yang disebabkan virus hepatitis B (VHB). Vaksin bisa diberikan dalam bentuk suntikan. “Dilakukan tiga kali, yakni pada bulan pertama, kedua, dan keenam, serta vaksinasi diulang setelah 5 tahun,” jlentrehnya. Terkait imunisasi kanker leher rahim (ca servik), Surya menjelaskan bahwa HPV (Human Papilloma Virus) adalah penyebab terjadinya kanker serviks.

Idealnya, vaksin kanker serviks ini diberikan sedini mungkin, yakni sebelum menikah atau belum pernah melakukan hubungan seksual, terutama pada usia antara 10 sampai 14 tahun,” terangnya. Di samping itu, vaksin ini juga dapat dilakukan pada wanita usia subur dengan melakukan pap smear terlebih dahulu. Pada wanita yang hendak menikah, saran dia, sebaiknya dilakukan imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Kata Surya, hal itu untuk mencegah terjangkit penyakit tetanus. “Imunisasi dapat diberikan kepada wanita usia subur berusia antara 15 sampai 49 tahun. Suntikan TT diberikan sebanyak lima dosis, “ pungkasnya. (radar)