Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gandeng Kader Posyandu dan Poskestren

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TEGALSARI-Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi sumber daya manusia. Bahkan, memiliki kontribusi besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Untuk itu, Banyuwangi meluncurkan program andalan, Keluarga Sadar Gizi Anak Tumbuh Optimal berKualitas dan Cerdas (Kadarzi Anak TOKCer). Progam itu sebenarnya sudah di-launching Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, H. Hariadji Sugito, SKM, MM, pada tahun 2011 lalu. Langkah itu dalam rangka mewujudkan program Bupati Drs. H. Abdullah Azwar Anas, Ms i, yaitu “Banyuwangi Cerdas” .

Saat ini, Puskesmas Tegalsari sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan program itu. Baik antarlintas sektor maupun langsung kepada masyarakat, seperti PKK, Fatayat dan Muslimat NU, Toma, serta Toga. Sosialisasi juga disinergikan dengan pelatihan dan refreshing kader posyandu. Bahkan, melibatkan kader pondok pesantren (Ponpes) melalui Poskestren dari Ponpes Darussalam Blokagung dan Ponpes Mambaul Huda, untuk melakukan pendataan Kadarzi.

Survei Kadarzi yang dilakukan kader ponpes dari rumah ke rumah penduduk di sekitar ponpes. Tujuannya, guna melakukan pendataan tentang Kadarzi, sehingga masyarakat di lingkungan ponpes dapat mengaplikasikan Kadarzi Anak TOKCer secara menyeluruh. Puskesmas Tegalsari juga melibatkan kader PHBS untuk menempelkan stiker garam beryodium di warung atau toko yang menjual garam. Dengan langkah itu diharapkan, semua toko atau warung menjual garam beryodium kemasyarakat.

Kepala Puskesmas Tegalsari dr. Hj. Asiah Aswin, M.MRS menjelaskan, Kadarzi adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut Kadarzi apabila telah berperilaku gizi yang dicirikan dalam Program Kadarzi Anak TOKCer. Kelima ciri itu adalah menimbang berat badan secara teratur, serta memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur enam bulan (ASI eksklusif ).

Selain itu, makan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium, dan minum suplemen gizi sesuai anjuran. “Apabila program ini dapat diterapkan dalam tiap keluarga maka perilaku sadar gizi akan meningkat,” terangnya kemarin. Diharapkan, lanjut dia, dengan adanya program Kadarzi AnakTOKCer, dapat membawa perubahan perilaku pada setiap keluarga di wilayah Puskesmas Tegalsari. “Sehingga dapat meningkatkan taraf kesehatan pada keluarganya,” cetusnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :