Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Gayeng, Simak Terus Selama 3 Jam

SEMINAR BISNIS: (Dari kiri) Ketua Asosiasi Pabrik Kertas Indonesia, Misbahul Huda; Bupati Abdullah Azwar Anas; dan CEO RS Al Huda, dr. Faida MMRS, di aula RS Al-Huda, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, sore kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SEMINAR BISNIS: (Dari kiri) Ketua Asosiasi Pabrik Kertas Indonesia, Misbahul Huda; Bupati Abdullah Azwar Anas; dan CEO RS Al Huda, dr. Faida MMRS, di aula RS Al-Huda, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, sore kemarin.

GAMBIRAN – Seminar bisnis bertema “Memacu Pembangunan Daerah dengan Mencetak Generasi Entrepreneur” berlangsung gayeng di aula Rumah Sakit (RS) Al-Huda, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, sore kemarin (30/5). Seminar dan bedah buku berjudul Dari Langit Turun ke Bumi (DLTB) itu berlangsung selama tiga jam. Sekitar 200 peserta terus menyimak paparan para narasumber.

Ada tiga narasumber dalam acara tersebut. Yang pertama tampil adalah Bupati Abdullah Azwar Anas. Berikutnya adalah CEO RS Al-Huda, dr. Faida, M.MRS. Dan puncaknya, Dirut PT. Temprina Media Grafika sekaligus penulis buku DLTB, Ir. H. Misbahul Huda. Ketiga narasumber semangat menyampaikan gagasan-gagasan tentang entrepreneur dan gaya kepemimpinan. Bahkan, ketiganya terlihat saling melengkapi.

Misbahul Huda menyampaikan materi sekaligus menceritakan pengalamannya memimpin beberapa perusahaan. Dia menjelaskan, orang biasa selalu melihat masalah, seorang pemimpin adalah yang bisa menyelesaikan masalah. Entrepreneur adalah orang yang selalu melihat peluang dalam setiap masalah. Sementara itu, Bupati Anas menyampaikan materi pentingnya generasi entrepreneur, sekaligus berbagi pengalaman menjadi bupati.

Menurutnya, dalam sejarah dunia banyak orang besar dan sukses yang justru berangkat dari bawah. Hal itu terjadi karena para tokoh besar dan sukses tersebut memiliki nilai-nilai spiritualitas yang tinggi. “Punya jiwa-jiwa ulet. Makanya sangat tepat bila pribadi entrepreneur juga diperkuat nilai-nilai spiritualitas, dan saat ini ilmu semacam itu memang banyak dicari,” ujarnya.

Untuk itu, dalam kesempatan tersebut bupati mengaku sangat senang karena dalam acara seminar itu, banyak stafnya yang ikut acara seminar dan bedah buku tersebut. Baginya, saat ini sudah saatnya para pejabat melayani rakyatnya dengan jiwa entrepreneur. “Bagaimana memberikan layanan yang baik, dengan nilai-nilai spiritualitas yang tinggi, saya pikir sangat penting. Makanya saya senang banyak staf saya yang ikut acara ini,” tandasnya.

Hal senada disampaikan oleh CEO RS Al-Huda, dr. Faida. Dia menggambarkan bahwa sosok entrepreneur adalah orang yang memiliki visi yang jelas dalam hidupnya. Sehingga dia bisa fokus menatap masa depan. “Nah seorang entrepreneur bukanlah orang yang bekerja hanya untuk mencari uang, tapi dia memiliki cita-cita yang besar,” pungkasnya. Dengan gaya bicara yang enak didengar dan gagasan-gagasan baru tentang entrepreneur, ketiga narasumber tampil bergiliran seolah menghipnotis para peserta.

Penyampaian materi itu sesekali didukung dengan tampilan layar proyektor, serta suguhan cuplikan film yang cukup menginspirasi agar peserta tergerak menjadi entrepreneur. Sampai kegiatan berakhir sekitar pukul 17.15, ratusan peserta tetap tak bergerak mengikuti acara tersebut. Acara seminar dan bedah buku tersebut adalah hasil kerja sama Radar Banyuwangi, PT. Temprina Media Grafika, JP Books, Pemkab Banyuwangi, RS Al-Huda, JTV, Radio GBS 103,1 Banyuwangi, Radio Vis FM, Adira Finance, dan Honda Banyuwangi Motor.

Sementara itu sebelum seminar dimulai, berlangsung penandatanganan nota kesepahaman antara Radar Banyuwangi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Dinas Kesehatan. Kerja sama tersebut diwujudkan dalam bentuk rubrik pendidikan dan kesehatan. (radar)