Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Gelar Aksi Peduli Lingkungan, Wahid Foundation dan M21 Gelar Eco Peace Forum di Banyuwangi – Tribunjatim.com

gelar-aksi-peduli-lingkungan,-wahid-foundation-dan-m21-gelar-eco-peace-forum-di-banyuwangi-–-tribunjatim.com
Gelar Aksi Peduli Lingkungan, Wahid Foundation dan M21 Gelar Eco Peace Forum di Banyuwangi – Tribunjatim.com
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Persoalan lingkungan kini jadi perhatian banyak pihak.

Tantangan lingkungan yang terjadi saat ini memang sangat kompleks dan mendesak untuk diatasi.

Berbagai masalah lingkungan seperti perubahan iklim, polusi udara, pencemaran, deforestasi, dan sampah membutuhkan kerja sama multipihak, dalam menyelesaikan masalah yang mengancam kehidupan.

Menjawab tantangan tersebut, Wahid Foundation melalui dukungan M21 menyelenggarakan Eco-Peace Forum 2024 dengan tema “Multifaith Movement for a Sustainable Environment,” di Desa Damai Bangsring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), Kamis (23/5/2024).

Melalui Inisiatif ini, Wahid Foundation mendorong kesadaran akan pentingnya kerja sama lintas agama dalam menghadapi krisis lingkungan.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Live In and Project Showcase Gus Dur School for Peace (GDSP) Batch V.

Acara ini mempertemukan komunitas anak muda dari berbagai daerah untuk bertukar gagasan serta berinteraksi secara langsung tentang pengelolaan komunitas Eco-Peace Forum 2024. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh agama, aktivis lingkungan, akademisi, dan masyarakat umum.

Pada agenda ini, para peserta juga bersama-sama melakukan penanaman pohon, menanam terumbu karang, dan cemara laut.

Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid dalam sambutannya menyampaikan, inisiatif baik ini diharapkan dapat menginspirasi banyak pihak untuk bersama-sama berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan alam.

Baca juga: Yenny Wahid Gelar Aksi Solidaritas Untuk Warga Gaza Palestina Bareng Ribuan Barikade Gusdur

Sehingga semangat kerja sama dan kepedulian terhadap lingkungan harus menyebar luas melibatkan seluruh elemen masyarakat secara luas, dan menjadi gerakan yang berkelanjutan.

“Kalau sudah ancaman lingkungan hidup itu tidak peduli apapun agama kita. Artinya ancaman lingkungan hidup ini harus kita hadapi bersama-sama. Perbedaan keyakinan tidak boleh menjadi penghalang untuk bersatu dalam menjaga lingkungan yang menjadi rumah bersama bagi seluruh makhluk hidup,” terang Yenny Wahid.

Menurut Yenny, terkadang masyarakat terpisahkan oleh identitas yang berbeda-beda, padahal menghadapi ancaman lingkungan, climate change (perubahan iklim), dan perubahan iklim, harusnya dihadapi bersama-sama.

“Agama itu kekuatan besar, kekuatan yang bisa menggerakkan manusia melakukan hal. Jadi agama adalah kekuatan yang luar biasa, mari kita sebagai umat beragama kita lakukan langkah untuk menjaga kelestarian hidup,” pungkas Yenny.

Sementara itu, Coordinator Asia Platform Interfaith Advocacy for Women Human Rights M21 Basel, Wawan Gunawan mengapresiasi kegiatan Live In and Project Showcase dan Eco-Peace Forum yang diselenggarakan oleh Wahid Foundation.


Page 2

Jumat, 24 Mei 2024 13:39 WIB

lihat foto

Istimewa

Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid menanam pohon mangrove dalam Opening Eco Peace Forum di Desa Damai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (23/5/2024). 

Ia berharap, anak muda yang menjadi peserta pada acara ini dapat meneruskan perjuangan-perjuangan Gus Dur dalam membangun perdamaian.

“Gus Dur memiliki pemikiran yang sangat luas seperti samudera, ia juga memiliki kasih sayang yang luas seperti lautan. Semoga peserta GDSP yang terdiri dari anak-anak muda ini menjadi penerus Gus Dur dalam memperjuangan kemaslahatan di tengah masyarakat,” pungkasnya.

Selain itu, Bupati Banyuwangi yang diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi, Dwi Handayani menyampaikan, Banyuwangi memiliki sumber daya alam yang melimpah, sehingga hal ini harus dijaga bersama-sama dan memerlukan kerja sama lintas sektor.

“Kami sampaikan terima kasih kepada Wahid Foundation, karena melalui kegiatan ini, dapat memberikan edukasi kepada masyarakat dan juga membantu kerja-kerja pemerintah dalam upaya menjaga lingkungan hidup, khususnya di Banyuwangi,” tuturnya.

Ketua Asosiasi Nelayan Bangsring, Ikhwan Arief menyampaikan, upaya melestarikan lingkungan merupakan komitmen yang bersama-sama dibangun oleh komunitas nelayan Bangsring.

“Sejak tahun 1960-an, nelayan Bangsring melakukan penangkapan ikan dengan cara dibom dan juga merusak terumbu karang. Selain itu, wilayah pantai juga kumuh penuh dengan sampah,” tutur Ikhwan

Menurut ikhwan, upaya konservasi yang dilakukan oleh masyarakat Bangsring dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Lingkungan semakin dilestarikan, maka akan semakin mensejahterakan,” pungkas Ketua GP Ansor Banyuwangi tersebut.

Exit mobile version