Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gerakan Masal Spot Stop OPT Wereng di Singojuruh

KOMPAK: Usai Gerakan Masal Spot Stop, para peserta foto bersama kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
KOMPAK: Usai Gerakan Masal Spot Stop, para peserta foto bersama kemarin.

Gapoktan Bekerjasama Dinas Pertanian, KTNA, dan Petrokimia Kayaku

SINGOJURUH-Sebanyak 80 orang anggota kelompok tani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) melakukan gerakan masal spot stop organisme pengganggu tanaman (OPT) wereng di areal Gapotan Kecamatan Singojuruh, kemarin pagi (2/5). Gerakan itu dipusatkan di lahan Desa Padang.

Kegiatan itu merupakan hasil kerjasama dengan Dinas Kehutanan, Perkebunan, dan Pertanian; Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), dan Petrokimi Kayaku. Acara tersebut dihadiri Ilham Juanda, SP, Kasi Perlindungan Tanaman, Dinas Kehutanan, Perkebunan, dan Pertanian Banyuwangi; Suhernaji, SP, Kasi PMD Kecamatan Singojuruh, Kepala Desa Padang, Koordinator PPL, para PPL dan PHP Kecamatan Singojuruh.

Tak ketinggalan, 40 orang pengurus Gabungan Gapoktan Kecamatan Singojuruh. Usai gerakan semprot masal spot stop OPT Wereng, pada pukul 09.00 dilanjutkan acara pertemuan Gapoktan. Pertemuan itu dilakukan untuk menyebarluaskan gerakan spot stop ke desa-desa di daerah endemis wereng.

Seperti Kecamatan Songgon, Kabat, Rogojampi, dan Singojuruh. Ilham Juanda mengatakan, kegiatan tersebut dilatarbelakangi kejadian pada tahun  2011. Saat itu terjadi penurunan produksi  atau panen padi sebesar 12 persen. Penurunannya mencapai 101.985 ton dari total produksi 2010 sebanyak 833.913 ton gabah.

Fenomena itu diperkirakan akibat meluasnya serangan hama wereng. Masih kata Ilham, pada tahun 2011 kumulatif serangan wereng mencapai 1.511,47 hektare (Ha). Peningkatannya mencapai 49 persen dibanding tahun 2010, dengan luas serangan 1.011,33 Ha. Nah sebagai antisipasi terjadinya ledakan serangan wereng dilakukan gerakan spot stop, yaitu kelompok tani melakukan semprot massal untuk stop terhadap tanda-tanda (spot) serangan wereng.

Gerakan itu dilakukan dengan mengoptimalkan fasilitas bantuan Pemkab Banyuwangi berupa mesin semprot dan insektisida. Ilham menambahkan, pada tahun 2011 Bupati Abdullah Azwar Anas membantu melalui program bantuan sosial. Bantuan itu berupa mesin semprot dan insektisida untuk 217 kelompok tani di daerah endemis serangan wereng. “Daerah itu meliputi Kabat, Rogojampi, Songgon, dan Singojuruh,” sebutnya.

Ilham menegaskan, kegiatan tersebut bertujuan menggerakkan kelompok tani agar melakukan gerakan masal stop terhadap spot-spot serangan wereng, sehingga menunjang keberhasilan panen petani. “Selain itu, mengantisipasi perluasan serangan wereng, sehingga kumulatif luas serangan dapat turun terkendali di bawah 1 persen dari luas total tanaman padi,” cetusnya.

Pada tahun 2011, total luas tanaman padi 117.261 Ha. Dari luas tanaman padi tersebut, yang terkena wereng seluas 1.511,47 Ha. Luas serangan mencapai 1,2 persen dari total luas tanaman padi 117.261 Ha. “Kita juga ingin menggerakan kelompok tani, agar dapat mengoptimalkan bantuan pemerintah, sehingga bantuan di bidang pertanian berupa mesin semprot dan insektisida, dapat bermanfaat bagi masyarakat petani di Banyuwangi secara berkeadilan,” tuturnya.

Dari kegiatan tersebut, lanjut dia, diharapkan pengurus kelompok tani peserta kegiatan itu dapat menyebarluaskan hasilnya kepada masyarakat luas di sekitarnya. Pengurus kelompok tani dari desa lainnya, diharapkan dapat memahami pentingnya gerakan spot stop. “Kemudian melakukan tindak lanjut di desa masing-masing, melalui organisasi kelompok tani secara terpadu, swadaya, dan serentak,” harapnya.

Selanjutnya, Kepala Dinas Kehutanan, Perkebunan, dan Pertanian Banyuwangi Ikrori Hudanto akan mengeluarkan instruksi untuk semua petugas lapangan. Setiap kecamatan diminta melakukan kegiatan antisipasi seperti kegiatan tersebut. Tentunya dengan memanfaatkan sarana dan prasarana pengendalian OPT, baik bantuan pemerintah, bekerja sama dengan perusahaan insektisida, dan stakeholder lainnya. (radar)