Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Guide Ijen Wadul Dewan Karena Tidak Laku

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Merasa hanya menjadi “penonton” peningkatan kunjungan wisatawan, para tour guide yang tergabung dalam Himpunan Pemandu Wisata Khusus Wisata Ijen (HPKWI) wadul ke DPRD Banyuwangi.

Di kantor wakil rakyat, para pemandu wisata tersebut ditemui langsung Ketua DPRD I Made Cahyana Negara. Made lantas mempersilakan mereka menyampaikan unek-unek di ruang kerjanya.

Ketua HPKWI Slamet mengatakan, kunjungan wisatawan ke Ijen meningkat sejak beberapa tahun terakhir. Namun sayang, di antara total wisatawan yang berkunjung ke gunung yang terkenal dengan fenomena api biru alias blue fire yang menawan itu, hanya sekitar 25 persen yang memanfaatkan jasa guide berlisensi yang tergabung dalam HPKWI.

Selebihnya, kata Slamet, mayoritas wisatawan menggunakan jasa pemandu wisata liar maupun pemandu wisata dari luar daerah. “Padahal, kami memiliki izin resmi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sebagai pengelola Ijen,” ujarnya.

Bukan itu saja, selama ini HPKWI dibebani tanggung jawab kebersihan di kawasan Ijen. Bahkan, jika terjadi sesuatu, misalnya kebakaran lahan atau tanah longsor, mereka juga selalu membantu.

“Namun kondisi di lapangan, kami seolah dilepasliarkan. Guide dari liar atau guide daerah bebas masuk Ijen,” kata dia.

Anggota HPKWI yang lain, Sofyan, menambahkan potensi bahaya di salah satu objek wisata andalan Banyuwangi itu lebih besar dibandingkan di objek wisata lain. Salah satunya bahaya akibat gas beracun.

“Pemandu wisata dari daerah lain tidak tahu tanda-tanda kapan gas beracun akan keluar. Sedangkan mayoritas anggota kami (HPKWI) merupakan mantan penambang belerang di Ijen. Jadi, mereka tahu ciri-ciri gas beracun akan keluar sehingga kami mengantisipasi, misalnya mencegah wisatawan ke puncak,” kata dia.

Ketua DPR Made Cahyana mengatakan, sudah seharusnya kemajuan pariwisata di Banyuwangi dinikmati masyarakat lokal. Termasuk para pemandu wisata lokal yang beroperasi di Ijen.

Apalagi, kata Made, pemandu wisata di Ijen harus memahami beberapa hal di kawasan tersebut, misalnya potensi gas beracun. Selain itu, para pemandu wisata khusus di Ijen tersebut juga diberdayakan sebagai tenaga kebersihan dan ikut menjaga keamanan di Ijen.

“Sehingga mereka punya skill lebih. Maka pemerintah harus memberikan support sehingga mereka ikut menikmati efek ekonomi dari adanya kunjungan wisata di Ijen,” ujar politikus PDIP tersebut.