Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Gunung Ijen Ku Merindukanmu

OLEH: Ujang Sarwono Alumni Universitas Negeri Jember,
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
OLEH: Ujang Sarwono Alumni Universitas Negeri Jember,

BICARA tentang keindahan alam Banyuwangi memang tidak akan ada habisnya. Begitu banyak keindahan alam yang ada di kabupaten paling timur Pulau Jawa ini. Hutan, gunung, sawah, dan lautan adalah harta yang tidak ternilai harganya dari Tuhan Yang Maha Kuasa kepada Bumi Blambangan.

Ijen merupakan salah satu dari sekian banyak keindahan alam yang ada di Banyuwangi. Pemandangan kawah cantik di area gunung berapi, yang hanya terdapat beberapa di dunia, menjadi alasan banyak wisatawan lokal maupun internasional mengunjungi tempat ini. Berangkat dari pengalaman teman, yang pernah menyaksikan keindahan Gunung Ijen pada tahun 2009, membuat saya semakin penasaran akan keindahan gunung, yang memiliki ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut ini.

Selain itu, alasan lain yang turut mendorong saya untuk segera menginjakkan kaki di Gunung Ijen adalah film “King” , yang disutradarai aktor terkenal Ari Sihasale, yang memilih lokasi shooting di tempat ini. Film “King” mengisahkan perjuangan seorang anak dalam mengejar impiannya menjadi pemain bulu tangkis yang hebat. Jika Anda pernah melihat film “King” pasti sebagai warga Banyuwangi turut berbangga diri, karena daerah kita dijadikan lokasi shooting film yang cukup terkenal.

Lokasi shooting i lm “King” di Gunung Ijen cukup menjadi bukti nyata bahwa betapa indahnya alam Banyuwangi. Sebelum Ijen dinyatakan tidak aman untuk dikunjungi beberapa bulan terakhir, saya merasa beruntung sempat menyaksikan keindahan Gunung Ijen. Awal tahun 2010, saya bersama lima orang teman memutuskan untuk menyaksikan langsung keindahan Gunung Ijen.

Singkat cerita, perjalanan mendaki Gunung Ijen kami mulai pada pukul 01.00 dini hari. Dengan penuh semangat, kami terus berusaha sampai di puncak sebelum matahari terbit. Akhirnya, kami dapat sampai di puncak sebelum mentari menampakkan diri. Seiring mentari yang mulai menerangi puncak Gunung Ijen, kami sudah bisa menyaksikan keindahan Gunung Ijen, yang sebelumnya hanya ada dalam bayangan.

Kawah yang berwarna kehijauan, para pencari belerang yang tangguh, perbukitan yang menawan, serta udara yang sejuk menjadi obat mujarab, yang dapat menghilangkan rasa lelah selama perjalanan. Sungguh, pengalaman pertama mendaki gunung yang tidak akan pernah terlupakan. (radar)