Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Gunung Raung Semburkan Asap Putih

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SONGGON, Jawa Pos Radar Genteng – Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso terlihat mengeluarkan asap pada Minggu (29/1). Tapi, itu tidak meningkatkan statusnya yang masih bertahan di level II waspada.

Pengamat Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Burhan Alethea menyampaikan asap Gunung Raung kembali terlihat pada Minggu (29/1) sekitar pukul 06.40. “Ada asap putih keluar dari kawah puncak,” katanya Senin (30/1).

Menurut Burhan, asap itu kerap terlihat sejak gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut itu naik statusnya menjadi level II atau waspada pada Jumat (29/7/2022). “Intensitasnya bervariasi, mulai rendah hingga tinggi,” ujarnya.

Burhan mengungkapkan, asap yang teramati pada Minggu (29/1) pagi itu berwarna putih dan keluar dari kawah utama dengan intensitas sedang hingga tinggi. “Ketinggian asap sekitar 50 hingga 200 meter dari puncak, tapi tekanannya lemah,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Sepanjang pengamatan mulai pukul 00.00 hingga pukul 23.59, jelas dia, visual Gunung Raung terlihat jelas hingga tertutup kabut. “Biasanya gunung ini bisa diamati secara jelas pada pagi hari, menjelang siang tertutup kabut,” terangnya.

Masih menurut Burhan, PPGA Raung mencatat terjadi gempa hembusan sebanyak 18 kali dengan amplitudo 2-3 milimeter dan durasi 23-56 detik. Kemudian, gempa tektonik jauh sebanyak tujuh kali dengan amplitudo 3-32 milimeter berdurasi 46-146 detik. “Gempa tremor menerus terekam dengan amplitude 0,5-2 milimeter, dominan 0,5 milimeter,” katanya.

Sepanjang pengamatannya, lanjut Burhan, cuaca di sekitar gunung berapi tertinggi ketiga di Jawa Timur itu berawan hingga hujan dengan angin bertiup lemah ke arah utara dan selatan. “Intensitas curah hujan 1.3 milimeter per hari,” terangnya.

Dengan statusnya yang masih waspada, Burhan merekomendasikan pada masyarakat untuk tidak beraktivitas di radius tiga kilometer dari puncak kawah. “Masyarakat dan wisatawan tidak boleh mendekati pusat erupsi di kawah puncak,” pungkasnya.(gas/abi)

source

Exit mobile version