Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gus Ipul Minta Anas Jadi Penasehat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memastikan bakal menjadikan sebagian program yang sukses di Banyuwangi sebagai percontohan. Bahkan, dia menegaskan akan meminta Bupati Abdullah Azwar Anas menjadi penasihat untuk menyukseskan program-program pembangunan di Jawa Timur, jika terpilih.

“Bupati Banyuwangi, Pak Abdullah Azwar Anas ini adalah Bupati paling sukses se Indonesia. Saya ingin belajar. Banyak capaian prestasi selama beliau memimpin Banyuwangi,” kata Gus Ipul di hadapan ribuan peserta Halaqoh Kebangsaan di Pondok Pesantren Ibnu Sina, Banyuwangi, Minggu 28 Januari 2018.

Anas yang disebut namanya tersenyum. Kebetulan ia baru kembali dari Bangkok, Thailand, setelah menerima piagam penghargaan kabupaten terbaik se Asean dalam bidang pariwisata. Dalam bidang ini, bahkan jauh-jauh hari, Banyuwangi sudah mendapatkan perhargaan serupa dari PBB. Hadiahnya Rp 20 miliar untuk pengembangan pariwisata.

Gus Ipul menambahkan, kisah sukses Bupati Anas sudah diketahui banyak pihak. Karena itu lalu berdatangan para investor mengajak Banyuwangi menjadi mitra kerja dan usaha. Kehidupan ekonomi masyarakat, kata Gus Ipul, perlahan mulai membaik. Di beberapa bidang, katanya, malah mengungguli kabupaten lain.

Yang akan coba diterapkan Gus Ipul adalah pengembangan pedesaan. Dari pengalaman Banyuwangi menyelesaikan urusan-urusan masyarakat, kata Gus Ipul, Bupati Anas mampu memaksimalkan modal sosial sehingga dapat menunjang kemajuan di banyak sektor kehidupan.

Menjawab Gus Ipul, Anas mengatakan, jauh lebih mudah menggerakkan roda perekonomian masyarakat dengan manghabiskan dana di desa.

“Sebab ujung-ujungnya adalah kehidupan masyarakat di tingkat bawah yakni pedesaan,” kata bupati yang mengantongi banyak penghargaan karena berani berinovasi itu.

Anas menambahkan, hal terpenting adalah modal sosial. Modal sosial yang terbangun di Banyuwangi, katanya lagi, menjadi faktor paling menentukan dalam pengembangan semua sektor kehidupan di Banyuwangi. Untuk membangun modal sosial, katanya, Pemkab Banyuwangi suka rela mengeluarkan miliran rupiah untuk tertatanya kehidupan sosial yang tetap harmonis.

Karena modal sosial sudah tercipta, lanjut Anas, maka pemerintah tinggal membangkitkan semangat para kepala desa untuk ambil bagian dalam proses ini. “Semangat para kepala desa ini yang memperlancar nyaris semua program di Banyuwangi. Padahal tidak semua mereka paham IT,” jelas Anas.

Masih kata Anas, untuk memudahkan proses transformasi ini, maka setiap desa bisa membayar praktisi IT. Mereka, lanjutnya, bisa berasal dari sekolah-sekolah yang ada di lingkungan Banyuwangi.

“Kades yang tak paham IT bisa membayar tanaga IT. Kita beri honor. Sekarang 130 lebih desa sudah terhubung lewat serat optik ini,” terangnya.