Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Hajatan Berubah Petaka

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Santap Berkat, 26 Orang Keracunan

GLENMORE – Hajatan khitanan di rumah Suwarni, 60, warga Dusun Krajan, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, berubah menjadi petaka, kemarin malam. Sebanyak 26 warga yang menyantap berkat (makanan) dari si empunya hajatan mendadak kesakitan. Ada yang sakit perut, mual, dan muntah. Tak ingin terjadi petaka yang lebih besar, warga yang kesakitan itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore.

Informasi yang diperoleh wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangimenyebutkan, petaka bermula ketika Suwarni mengundang 55 tetangganya untuk selamatan pukul 19.00. Tamu yang datang, awalnya mengikuti pengajian. Usai pengajian, para tamu itu mendapat jamuan makan. Menu yang dihidangkan adalah soto.

Sepulang dari rumah Suwarni, para tamu diberi satu kotak nasi beserta kue. Di sinilah petaka terjadi. Tiga jam kemudian, warga mengeluh sakit perut, mual, dan muntah-muntah. Sebanyak 26 warga yang diduga menyantap berkat tersebut pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 14 orang harus menjalani rawatinap dan sisanya rawat jalan. “Sampai pagi kemarin masih ada 14 orang yang dirawat. Lainnya sudah pulang dan hanya menjalani rawat jalan,” tutur seorang petugas Rumah Sakit Bakti Husada Krikilan kepada koran ini. Seniri, salah seorang keluarga korban keracunan menuturkan, petaka tersebut mulai dirasakan warga sejak pukul 23.00.

Mereka kebanyakan tinggal di RT 01/ RT 03, dan RT 04/ RW 02, Dusun Krajan, Desa Tegalharjo. “Jadi tadi malam warga satu RW banyak yang datang ke sini (RS Bakti Husada). Sebagian ada yang datang pagi-pagi sekali,’’ ujar Seniri. Sementara itu, keracunan ma sal di Desa Tegalharjo itu langsung mengundang per -ha tian aparat kepolisian.

Satu per satu warga langsung dimintai keterangan. Sayang, upaya polisi mengungkap penyebab keracunan belum menemui hasil. “Tuan rumah dan penjual ayam untuk lauk soto sudah selesai kita korek keterangannya. Termasuk tu kang masaknya,’’ kata Ka polsek Glenmore, AKP Subardi, melalui Kanitreskrim Aiptu Abdul Karim.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, polisi belum berani mengambil kesimpulan apa pun. Sebab, berdasar keterangan pemilik rumah, semua warga yang diundang dan diberi makanan soto tak mengalami sakit apa pun. Di hadapan penyidik,Su warni mengaku untuk ke-pen tingan hajatan tersebut diri nya membeli 20 kilogram daging ayam. ‘’Yang 13 kg saya goreng untuk lauknya berkat.

Sedangkan sisanya untuk soto ayam. Ketika disantap warga, daging ayam tersebut tidak ada masalah,” aku Suwarni. Untuk memastikan penyebab uta ma keracunan, polisi ma sih akan melakukan uji laboratorium terhadap sisa maka nan yang dibawa pulang warga. ‘’Untuk kepentingan ujilab, kita masih koordinasi de ngan Pol res Banyuwangi,” tegas Abdul Karim. (radar)