Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Hama Keong Mas Serang Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Hama-Keong-Mas-Serang-Banyuwangi.-Terutama-di-Persawahan-Desa-Dasri-Kecamatan-Tegalsari,-Banyuwangi.

TEGALSARI – Hama ‘keong mas’ menyerang beberapa daerah di Banyuwangi. Terutama di persawahan Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi yang semakin merepotkan para petani. Tanaman padi yang baru berumur beberapa minggu, kini terancam ludes dimakan keong.

Salah satu petani, Paini, 45, asal Dusun  Balokan, Desa Dasri, mengatakan sawahnya yang baru ditanami bibit padi banyak diserang  keong. Munculnya keong emas itu diketahui sejak sepekan lalu. “Sekarang air mudah,  tapi keong mulai banyak,” katanya.

Untuk membasmi keong emas yang memakan tanaman padi itu, petani harus menyempatkan  diri untuk mengambil keong di sawah dua hari sekali. Jika dibiarkan akan semakin merajalela, karena perkembangbiakan  keong emas itu cukup cepat. Selain itu, keong juga bisa merusak batang padi.

“Dua hari  sekali saya ambil keongnya,” ujar Paini. Untuk pembasmian secara masal, Paini mengaku tidak berani memakai obat pestisida. Dari pengalaman yang  pernah dilakukan, tidak berhasil tapi malah merusak tanaman padi.

“Kalau pakai obat khawatir padinya terdampak, caranya ya mengambilnya satu per satu,”  ungkapnya. Menyikapi keluhan para petani atas serangan keong emas itu,  koordinator Penyuluh Pertanian  Lapangan (PPL) Kecamatan Tegalsari, Budi Santoso, mengatakan  jenis hama keong yang muncul di sawah saat musim tanam, memang terbilang baru di kalangan petani. Hama keong itu  muncul saat padi masih muda.

“Hama keong emas itu memang masih baru,” cetusnya. Menurut Budi, hama keong  emas yang muncul di Desa Dasri itu masih tergolong gejala dan belum parah. Selain Desa Dasri,  hama ini juga muncul di sebagian  persawahan Desa Tamansari, Desa Tegalrejo, dan Desa Tegalsari.  Untuk Desa Karangdoro  dan Desa Karangmulyo, hanya sedikit.

“Kasus di Dasri itu masih  gejala, itu karena tanaman padinya baru,” jelasnya. Untuk pembasmian dan penanggulangan secara kimia, jelas  dia, memang belum banyak obat pertanian yang menyediakan. Hanya saja, dia yakin obatnya pasti ada dan penggunaannya berbeda dengan obat jenis hama lainnya.

Hama keong emas tidak disemprot, melainkan dituangkan saja. “Obatnya ada golongan molusida dan penggunaannya  harus hati-hati,” katanya.  Cara alami yang bisa dipakai petani selain mengambil secara langsung, kata dia, menggunakan  umpan berupa dedaunan tanaman, seperti pepaya atau pisang dengan ditempatkan di saluran air.

Umpan itu sebenarnya hanya untuk mengalihkan sasaran keong dari padi ke umpan. Dengan demikian, petani bisa lebih mudah  saat mengambilnya. “Pakai umpan berupa daun pepaya di letakkan di saluran air,” cetusnya.(radar))