Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Hantam Scoopy, Pelajar SMK Tewas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Korban Slamet Riyadi, 16, Pelajar SMK 2 PGRI Banyuwangi.

Laka Maut di Simpang Tiga Jalan Teratai

GLAGAH – Nasib tragis menimpa Slamet Riyadi, 16. Pelajar SMK 2 PGRI Banyuwangi itu tewas mengenaskan setelah terlibat kecelakaan lalu lintas di pertigaan Jalan Teratai, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah siang kemarin.

Kerasnya tabrakan mengakibatkan Slamet terpental dari sepeda motor yang dikendarai. Beruntung, lawannya selamat dari maut. Aldi Pratama, 16, hanya menderita luka ringan. Sepeda motor Sooopy yang dikendarai siswa SMKN 1 Glagah Banyuwangi itu hanya rusak bagian depan.

Meski begitu, Aldi yang warga Dusun Watu Ulo, Desa Rejosari, Glagah itu sempat dimintai keterangan penyidik Satlantas Polres Banyuwangi. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, laka lantas terjadi pukul 13.30, di simpang tiga Jalan Teratai, tepatnya di sebelah barat SMPN 1 Glagah.

Kedua pelajar tersebut sama-sama melaju dari arah selatan. Slamet mengendarai motor GL bernopol P 5950 WN warna hitam. Sedangkan Aldi naik Scoopy nopol P 6674 XB. “Korban Slamet masih mengenakan seragam sekolah. Kayaknya dia mau berangkat ke sekolah. Sedangkan korban yang selamat hendak bermain bersama teman-temannya di GOR. Dia baru pulang sekolah,” ujar salah seorang saksi mata di lokasi kejadian yang tidak mau disebut namanya.

Posisi Aldi sebelum kecelakaan berada di depan. Sedangkan Slamet berada di belakang dengan kecepatan tinggi. Jarak lima meter dari pertigaan, mendadak Aldi menyalakan lampu sein sebagai isyarat belok kanan.

Melihat sepeda motor di depannya belok mendadak. Slamet tak sempat mengerem. Sepeda motor tersebut langsung menghajar Scoopy yang dikendarai Aldi. Kendaraan yang dikendarai Slamet terseret dengan jarak lima meter dari tempat kejadian.

“Slamet terlepas dari kendaraannya hingga terpental sekitar tiga meter dari lokasi,” ujar saksi mata tadi. Akibat kecelakaan tersebut raya sempat macet. Evakuasi yang cukup lama dan jalan yang cukup ramai membuat warga sekitar keluar rumah untuk melihat kejadian tersebut.

Korban meninggal sempat mengeluarkan cukup banyak darah dari kepalanya. Warga sekitar histeris melihat korban bersimbah darah tersebut. Korban langsung dibawa ke RSUD Blambangan. Karena kondisinya sudah meninggal, pihak rumah sakit langsung menempatkan di ruang mayat.

Tidak lama kemudian, keluarga Slamet Riyadi dari Dusun Jambu, Desa Tamansari, Licin berdatangan. Melihat tubuh Slamet yang sudah membujur kaku, keluarganya langsung mendekap sembari menangis histeris.

Dikonfirmasi terpisah, korban selamat, Aldi Pratama, mengaku sudah menyalakan lampu sein sebagai tanda belok kanan. Tetapi, kata Aldi, kendaraan di belakangnya tiba-tiba hendak mendahului dari arah kanan..

“Padahal motor yang saya kendarai berjalan sedang, mungkin saja kendaraan yang di belakang sudah terlalu dekat,” kata Aldi. Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Ris Andrian Yudho Nugroho melalui Kanit Laka Polres Banyuwangi Aiptu Fakih mengatakan, kendaraan GL yang dikendarai Slamet Riyadi melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi.

“Karena jarak yang sudah terlalu dekat, sehingga kecelakaan tersebut tak terhindarkan,” ujar Fakih. Dia menambahkan, kecelakaan tersebut mengakibatkan Slamet Riyadi mengalami luka yang cukup patah meninggal seketika di lokasi kejadian.

“Kita akan memeriksa saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut supaya lebih jelas kronologis kecelakaannya,” tandas Fakih. (radar)