Padahal, dirinya menebas kepada petani harganya Rp 6.000 per kilogram. “Dari harga saja, saya sudah rugi,” katanya. Menurut Siyono, harga buah jeruk yang merosot itu salah satunya karena sedang panen raya. Selain itu, panen kali ini berbarengan dengan panen di luar Jawa. “Jeruk dari Sulawesi dan Kalimantan juga masuk, jadi harga turun,” ungkapnya. Penebas jeruk lain, Ali Mursid, 37, asal Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, menyebut harga jeruk di pasaran malah sempat Rp 3.500 per kilogram. “Saat ini harga jeruk sangat sulit naik, karena stok jeruk di Banyuwangi sangat banyak,” cetusnya. (radar)