Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Harga Gula Pasir di Banyuwangi Rp 17.000 per Kilogram

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: Media Indonesia

BANYUWANGI – Harga gula pasir di sejumlah pasar tradisional di Banyuwangi merangkak naik.

Dilansir dari Media Indonesia, harga gula pasir yang normalnya Rp 12.000 per kilogram, kini menjadi Rp 17.000 per kilogram pada Jumat (13/3/2020) kemarin.

Salah satu pedagang di Pasar Blambangan, Sumiati (45) mengungkapkan imbas kenaikan harga gula membuat dirinya tak berani menyimpan gula terlalu banyak.

“Dari sana memang kosong, makanya harga tidak stabil. Padahal minggu lalu masih Rp 12.000, tapi sekarang Rp 17.000 per kilogram,” ujar Sumiati.

Menurut Sumiati, dia biasanya membeli di pengepul satu kwintal lebih.

“Tapi itu saat harganya normal. Nah, karena sekarang tidak stabil, saya hanya stok separuhnya, takut rugi,” kata Sumiati.

“Selain itu, dari pengepul katanya gula mengalami kelangkaan juga,” imbuhnya.

Sumaiati menambahkan, sejak harga gula mulai tidak stabil, permintaan pembeli semakin berkurang. Kendati demikian, karena gula pasir komoditas pokok untuk kebutuhan rumah tangga yang harus ada, permintaan pembeli masih tetap ada.

“Kalau pembeli pas harga masih stabil, banyak. Namun, sekarang ya tetap ada. Cuma ya tidak terlalu banyak. Hanya separuhnya saja,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bulog Divisi Regional V Banyuwangi, Prima Agung menjelaskan, saat ini Bulog Banyuwangi juga mengaku tidak memiliki stok gula pasir.

“Bahkan stok gula di wilayah tapal kuda juga mengalami kekosongan sehingga Bulog tidak bisa mengendalikan harga gula pasir di tingkat pedangang pasar. Sudah sekitar dua minggu lalu, stok gula pasir habis,” ungkapnya.

Atas kekosongan stok ini, pihaknya bersama dinas terkait sudah datang ke beberapa pabrik gula.

Diantaranya, di Industri Gula Glenmore di Banyuwangi, pabrik gula di Asembagus, Situbondo dan Bondowoso. Namun, stok gula masih kosong.

“Padahal kami datang ke pabrik tersebut sekitar sebulan yang lalu. Sekarang mau beli sudah tidak ada,” pungkasnya.