Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Harga Turun, SPBU Justru Kehabisan Premium dan Solar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SPBU-Kehabisan-Premium-dan-Solar

BANYUWANGI – Setelah harga premium dan solar turun, beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Banyuwangi malah tutup kemarin (2/4). Gara-garanya, SPBU tersebut kehabisan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis premium  dan solar.

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi pukul 07.00 kemarin, SPBU Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, tampak tutup. SPBU tersebut memasang tulisan yang menyatakan bahwa premium dan solar habis. Sejumlah pengendara tampak kecewa dan memutar arah ketika  membaca pengumuman tersebut.

Nita,16, siswa SMA di Kecamatan Rogojampi, mengaku kecele saat hendak mengisi bensin motornya di SPBU Pengatigan. “Harga turun tapi bensin malah tidak ada,” ujarnya. Sementara itu, beberapa SPBU di seputar kota Banyuwangi juga  memasang pemberitahuan bahwa  stok solar atau premium habis.

Salah satu petugas SPBU Klatak, Syaiful Rizal, mengatakan pihaknya memang sempat kehabisan stok premium dan solar. Kekosongan stok BBM itu berlangsung selama beberapa jam. Namun, setelah pasokan BBM dari Pertamina tiba, penjualan premium dan solar kembali berjalan normal.

Secara terpisah, Manager Communication and Relation Pertamina MOR V Jawa Timur, Heppy  Wulansari, mengatakan fenomena tersebut kerap terjadi saat penurunan harga BBM. Pertamina telah meminta setiap SPBU menyiapkan stok minimal sejumlah rata-rata penjualan per hari saat  penurunan harga diberlakukan.

Hal tersebut dilakukan guna menjamin ketersediaan stok demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Keputusan SPBU menjaga stok  di level minimal tersebut diduga demi meminimalkan kerugian.  Sebab, jika jumlah stok lebih banyak,  maka tiap SPBU akan menanggung kerugian yang sama banyaknya.

“Mereka berusaha menekan  kerugian. Tetapi, kekosongan tidak  berlangsung lama. Sebab, distribusi  dari Pertamina dipastikan lancar,” ujar Heppy kemarin. Seperti diketahui, pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi,  yakni jenis premium dan solar, sejak 1 April lalu.

Besaran penurunan Rp 500 per liter. Setelah penurunan harga BBM, premium yang semula Rp 6.900 menjadi Rp 6.450 dan solar yang semula Rp 5.650 kini menjadi Rp 5.150. (radar)