Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

IBU BHAYANGKARI DIMINTA JAUHI SELFIE

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Kasus oknum polisi diduga nyabu yang beredar di media sosial benar-benar menjadi perhatian petinggi  Polres Banyuwangi. Mengantisipasi kejadian tersebut tidak terulang lagi, petinggi Polres Banyuwangi langsung menggelar apel gabungan pagi kemarin.

Apel gabungan itu tidak hanya melibatkan anggota kepolisian. Ibu-ibu Bhayangkari juga dihadirkan mendampingi suaminya dalam apel tersebut. Kapolres AKBP Bastoni Purnama memimpin langsung apel gabungan yang digelar di Mapolres Banyuwangi itu kemarin.

Selain merupakan kegiatan rutin, apel itu dikhususkan memberikan pemahaman  tambahan kepada anggota Bhayangkari. “Tugas polisi berat, sehingga kadang-kadang jarang pulang. Jangan ada prasangka negatif. Silakan dikomunikasikan apabila ada masalah.” pesan Kapolres Bastoni Purnama.

Pesan orang nomor satu di Kapolres Banyuwangi itu disampaikan terkait perempuan berinisial AD yang mengunggah rekaman suaminya, Brigadir R yang diduga nyabu. Rekaman berdurasi empat menit itu di unggah ke jejaring Facebook.

AD jengkel lantaran suaminya jarang pulang. Gara-gara beredarnya video yang diduga nyabu itu. R yang juga anggota Resmob Polres Banyuwangi Wilayah selatan dijatuhi sanksi mutasi.  Kasus itu tidak hanya ditangani Propam Polres Banyuwangi, Provost Polda Jatim juga mengusut kasus tersebut.

Dalam pengakuannya di depan Propam, R mengaku barang yang disedot dalam botol itu bukan sabu-sabu. tapi shisha (rokok dari Arab).  Shisha tidak termasuk produk narkotika. Namun, memiliki bahaya tersendiri terhadap kesehatan, seperti kanker paru, jantung, dan penyakit lain.

Shisha memiliki rasa mint dan beraneka buah-buahan itu dapat menyebabkan ketergantungan dan harganya jauh lebih mahal daripada sebungkus rokok. Brigadir R juga sudah dipanggil dan dimintai keterangan.

Bukan hanya Brigadir R, istri dan keluarganya juga sudah dimintai keterangan. Bahkan, Propam juga mengambil sampel urine Brigadir R. Hasilnya, ternyata negatif mengonsumsi narkoba. Menyikapi maraknya cibiran terkait beredarnya video berisi oknum polisi yang sedang nyabu itu, Kapolres Bastoni meminta agar anggota polres dan istrinya tidak lagi membiasakan diri berfoto selfie dan mengunggah ke media sosial.

“Jangan mengunggah permasalahan ke media sosial. Sekarang tidak zamannya lagi mengunggah foto selfie di medsos. Awalnya yang diunggah foto atau video selfie biasa, lama-lama bisa badannya yang diunggah,” ujarnya di hadapan anggota polres dan ibu Bhayangkari.

Untuk membentengi keimanan anggota kepolisian, perwira dengan melati dua di pundak itu meminta para personel memikirkan tugas dan ibadah. Oleh karena itu, para kapolsek diminta menggelar pengajian rutin mingguan dan bulanan dengan melibatkan anggota Bhayangkari.

Kapolres menegaskan tidak ada jenderal atau pengusaha yang sukses lantaran mengonsumsi narkoba. Oleh karena itu, semua anggota dan keluarganya diminta menjauhi narkotika. Dia menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggota yang menggunakan narkoba.

“Pasti langsung diusulkan pemecatan dengan tidak hormat.” tegasnya. Dia mengajak anggotanya menghentikan kebiasaan selingkuh. Sebab, ulah itu tidak ada manfaatnya. Para anggota diminta menjaga komitmen keluarga.

“Jaga nama baik Polri. Satu bikin kesalahan, yang merasakan dampaknya tidak hanya keluarga tapi juga institusi.” harapnya. (radar)