Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Ikan di Sungai Pekalen Sampean kembali Teler

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Warga Ramai-ramai Memburu Ikan

BANGOREJO-Ikan yang teler  di aliran sungai daerah irigasi (DI) Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, karena diduga menjadi korban pencemaran kembali marak kemarin (8/1). Warga yang ada di sekitar sungai, juga ramai-ramai mencari ikan itu.

Ikan yang ada di aliran sungai  itu, mulai terlihat mabuk sekitar pukul 09.00. Selanjutnya, sekitar pukul 09.30, warga yang tinggal di pinggir sungai Pekalen   Sampean, Desa Kebondalem,  Kecamatan Bangorejo, mulai  mencari ikan dengan menggunakan jaring.

“Mulai pukul  09.00, ikan sudah banyak bermunculan, ” cetus Utami, salah  satu warga Desa Kebondalem.   Menurut Utami, sungai yang  ada di kampungnya itu berhubungan dengan sungai DI Karangdoro yang tercemar. Selama  ini, ikan di sungai banyak yang teler.  “Akhir-akhir ini warga banyak  yang mencari ikan,” ungkapnya.

Kepala Dinas Lingkungan  Hidup (LH) Kabupaten Banyuwangi, Chusnul Khotimah, mengatakan, ikan banyak yang mati  di sungai itu dipastikan karena  kondisi air di atas baku mutu. “Air di sungai itu di atas baku  mutu,” jelasnya. Menurut Chusnul, meski kematian ribuan ikan itu belum tentu disebabkan dari limbah  pabrik, tapi hasil uji laboratorium yang pernah dilakukan   di sekitar Dam Karangdoro dan  aliran di jalurnya, menunjukkan  parameter sama dengan air yang  ada di sekitar pabrik gula. Untuk  itu, dirinya berharap ada koreksi di pihak pabrik gula terkait  penanganan limbah itu.

“Hasil ujinya sama dengan  air paling dekat dengan air di  pabrik gula, parameternya sama,” jelasnya.  Chusnul menegaskan, semestinya meski dalam kondisi trial and error, semua ketentuan dalam persyaratan IPAL disesuaikan. Sehingga, tidak ada lagi penjelasan kapasitas yang tidak kuat  atau melebihi daya tampung.  “Harusnya dalam trial and error harus sesuai produksi dengan daya tampung,” jelasnya.

Sedang kepala bidang (Kabid)  Pencegahan Penyakit Menular  pada Dinas Kesehatan (Diskes)  Banyuwangi, Waluyo, mengatakan terkait fenomena itu pihaknya  akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Puskesmas yang membawahi wilayah tersebut.

“Kita konfirmasi dulu di lapangan, supaya nanti bisa pas informasi kepada warga,” jelasnya. Seperti diberitakan harian ini  sebelumnya, warga yang tinggal  di aliran sungai DI Karangdoro  dan aliran yang ada di jalurnya,  banyak yang mengeluh karena kondisi sungai kotor dengan  banyak lumutnya.

Bila dibuat  mandi, air sungai itu jadi kelet. Selain itu, ikan yang ada di sungai juga banyak yang mati.  Warga menduga, air sungai  yang tercemar itu dari pembuangan limbah pabrik gula di  Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore.

Menanggapi keluhan warga itu, Dinas LH Kabupaten Banyuwangi menerjunkan tim untuk melihat pengolahan limbah di  pabrik gula yang konon terbesar di Asia Tenggara itu. Dalam  kunjungannya itu, mereka juga  mengambil air limbah dan akan diuji laboratorium.(radar)