SRONO – Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Dewata berhasil memulangkan jenazah Suwito, 40, warga Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, Banyuwangi, kemarin (31/8). Sebelumnya, jenazah tersebut terkatung-katung selama lima hari di Rumah Sakit (RS) Wangaya, Denpasar.
Wakil Sekjen Ikawangi Dewata, Lulut Joni Prasodjo, membenarkan adanya pengiriman jenazah warga Bumi Blambangan tersebut kemarin. Dikatakan, proses administrasi berhasil diselesaikan pihak Ikawangi Dewata di RS Wangaya, Denpasar.
Proses pemulangan jenazah diawali dari pengurusan dokumen dan administrasi. Ketua Departemen Sosial Ikawangi Dewata, Sujito, turun tangan langsung menangani urusan administrasi dengan pihak RS. Sujito bersama timnya mengurus segala keperluan pemulangan buruh bangunan yang meninggal dunia Jumat lalu (26/8) itu.
Setelah proses administrasi beres, Sujito langsung mengantar jenazah Suwito ke Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Bahkan, Sujito menyopiri sendiri ambulans Ikawangi Dewata tanpa didampingi keluarga almarhum. Sementara itu, pihak keluarga Suwito sebenarnya sudah pasrah. Sebab,sejak Jumat lalu mereka tidak sanggup membayar tagihan Rp 4,5 juta dari pihak RS Wangaya.
Penghasilan almarhum Suwito yang bekerja sebagai buruh bangunan selama 15 tahun di Denpasar ternyata tidak mampu menutup tagihan rumah sakit. Pihak keluarga pun pulang ke Bumi Blambangan. Mereka minta bantuan kepada Pemerintah Desa Bagorejo.
Kondisi itu membuat Kades Bagorejo, Sugiyanto, dan istri, Wiwin Ratnawati, langsung menggalang bantuan dari berbagai pihak. “Kami meminta keringanan biaya ke pihak RS Wangaya. Kami juga minta bantuan Ikawangi Dewata untuk mengurus pemulangan jenazah,” tutur Wiwin kepada pihak Ikawangi Dewata.
Upaya mereka tidak sia-sia. Pihak RS Wangaya akhirnya memberi potongan Rp 1,5 juta. Sisa tagihan akhirnya ditanggung bersama Pemdes Bagorejo dan IkawangI Dewata. “Selain membantu dana, Ikawangi Dewata juga mengantarkan jenazah pulang ke kampung halaman,” kata Sujito.
Sujito berharap, warga Banyuwangi yang berada di Bali bergabung di Ikawangi Dewata. Sebab, bila ada anggota yang meninggal dunia, jenazah akan diantar gratis ke Banyuwangi. Nah, dalam kasus meninggalnya Suwito, Ikawangi Dewata tetap membantu meski yang bersangkutan bukan anggota Ikawangi Dewata.
‘’Ini semata karena alasan kemanusiaan,” ujarnya. Sementara itu, jenazah Suwito di makamkan di kampung halamannya di Desa Bagorejo sore kemarin. Warga dan para tetangga bahu-membahu mengantarkan almarhum ke tempat peristirahatan terakhir di tempat pemakaman umum terdekat. (radar)