Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Imbas Pohon Tumbang di Purwoharjo, Arus Lalu Lintas Macet Total

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sebuah pohon asam berukuran besar yang tumbuh di pinggir jalan raya Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Purwoharjo, tiba-tiba ambruk. Akibatnya, Jalan Raya jurusan Kecamatan Purwoharjo-Tegaldlimo-Bangorejo sempat macet total, kemarin sore (29/1/2018).

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Saat pohon asam yang sudah berumur puluhan tahun itu ambruk sekitar pukul 15.00, kondisi jalan raya sedang sepi. Hanya saja, antrean panjang kendaraan sempat terjadi.

“Pohon asam cukup besar dan ambruk melintang di jalan raya, sehingga semua kendaraan tidak bisa melintas,” ungkap Kapolsek Purwoharjo, AKP Ali Ashari.

“Saat pohon asam itu tumbang, angin bertiup cukup kencang. Untuk melakukan pembersihan pohon, dibutuhkan waktu lama dan jalan tidak bisa dilewati,” tambahnya.

Akibatnya, jalur menuju ke Pantai Grajagan, Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Bangorejo itu macet. Semua kendaraan harus antre sambil menunggu proses evakuasi. “Bagi warga yang tidak mau memutar, harus antre lama,” terangnya.

Untuk proses evakuasi pohon yang tumbang itu, dibutuhkan waktu hampir satu jam. Akibatnya, di jalur itu terjadi antrean panjang hingga dua kilometer.

“Agar macetnya tidak semakin panjang, kita bersihkan pohon untuk satu jalur, kita buat buka tutup,” ungkapnya.

Selain menyebabkan kemacetan, ambruknya pohon asam tersebut membuat jaringan listrik untuk lampu penerangan jalan umum (LPJU) putus. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. “Tidak ada korban, sementara lampu LPIU mati,” cetusnya.

Fitriyah, 33, salah satu warga yang ada di sekitar pohon tumbang mengatakan, pohon asam yang tumbang itu sebenarnya sudah lama sudah miring. “Pohon asam itu sudah lama membahayakan,” katanya.

Pohon asam yang tumbang itu, terang dia, sebenarnya bukan hanya karena angin kencang. Tapi, bagian akar pada pohon asam itu sudah lama tergerus air saat turun hujan deras. “Akarnya sudah tergerus air hujan, kena angin tumbang,” cetusnya.