Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Ingin Perbanyak Guru Bahasa Oseng

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GLAGAH – Para budayawan, akademisi, dan perwakilan 13  komunitas adat masyarakat Oseng  berkumpul di Sanggar Tari Sayu  Sarinah, Desa Olehsari, Kecamatan  Glagah, Banyuwangi,  kemarin (19/9). Mereka berkumpul untuk menggali lebih dalam potensi-potensi yang dimiliki  setiap masyarakat adat di Banyuwangi.

Tidak hanya kalangan budayawan  dan akademisi yang hadir,  beberapa anggota DPRD Banyuwangi  juga tampak hadir dalam acara kemarin. Selain itu, perwakilan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) juga  hadir dalam seminar legislasi  masyarakat adat Oseng Banyuwangi  itu.

Wakil Ketua Dewan Kesenian  Blambangan (DKB), Hasan  Basri, mengatakan pokok pembahasan  dalam seminar dan diskusi kemarin selain menggali  lebih dalam lagi potensipotensi  adat di Banyuwangi, juga untuk mengetahui persoalan  apa saja yang muncul pada  komunitas adat Oseng di Banyuwangi.

”Tidak hanya seminar, ini juga diskusi bersama,” kata  Hasan.  Hasan Basri menambahkan,  para budayawan juga banyak berharap agar seluruh kegiatan  adat Oseng nanti tercantum dalam  sebuah peraturan daerah (perda).

Dengan masuk perda, sebuah  kegiatan adat tersebut tidak  akan ditinggalkan begitu saja.  ”Kami kira perda tentang perlindungan  adat sangat penting. DPRD saat ini sedang menyusunnya.  Perda itu bisa dijadikan prodak hukum atau  norma bagi masyarakat Oseng,”  tambahnya.

Selain kegiatan adat Oseng di Banyuwangi, perlu juga perda  yang memperbarui bahasa Oseng. Sebab, perda yang lama dirasa masih belum mampu berbuat banyak terhadap kelestarian bahasa Oseng. Harapannya,  dengan hadirnya perda baru  tersebut, bahasa Oseng akan  lebih lestari lagi.

”Sampai saat ini masih belum ada guru khusus yang mengajar bahasa Oseng di sekolah-sekolah. Harapannya,  pada perda yang baru nanti ada sebuah nomenklatur yang menerangkan  bahwa guru bahasa Oseng di setiap sekolah wajib  ada,” terang Hasan.

Sementara itu, para budayawan dan akademisi tidak hanya melangsungkan  seminar di Desa Olehsari. Hari ini mereka akan menggelar seminar budaya masyarakat  Oseng di Rumah Budaya Osing (RBO) di Desa Kemiren,  Kecamatan Glagah. (radar)