GAMBIRAN-Kecelakaan maut terjadi di Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran. Mobil Toyota Innova dengan nomor polisi P 444 WA yang dinaiki rombongan keluarga, terjun bebas ke sungai, Senin malam (2/1). Dalam kecelakaan itu, salah satu penumpang, Asmudi, 63, warga RT 1, RW 3, Dusun Stembel, Desa Gambiran, mengalami luka yang cukup serius. Korban itu akhirnya meninggal saat dibawa ke RS Al Huda, Genteng.
Menurut Kapolsek Gambiran, AKP I Ketut Redana melalui Kanitlantas, Iptu Kateno, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 20.45. Saat kejadian, mobil Toyota Innova yang disopiri, Syaifurohman, 25, asal Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, itu melaju dari arah timur.
“Mobil itu ditumpangi keluarga dengan jumlah sembilan orang,” katanya. Kanitlantas mengaku masih belum tahu pasti penyebab kecelakaan. Sebab, sopir mobil Toyota Innova, masih sock berat dan belum bisa dimintai keterangan. “Sopir masih belum bisa dimintai keterangan,” ujarnya.
Hanya saja, dari keterangan sejumlah saksi menyampaikan kecelakaan yang terjadi di bawah jembatan itu bermula saat mobil warna putih itu sekitar pukul 20.45 melaju dari arah timur. Setiba di lokasi, mobil ini menabrak pembatas jembatan di bagian kiri dan akhirnya nyemplung ke sungai.
“Mobil nyemplung ke sungai dan terbalik,” ungkapnya. Dalam kecelakaan itu, sembilan penumpang mengalami luka. Malahan, salah satu penumpang Asmudi, 63, asal Dusun Stembel, Desa Gambiran mengalami luka cukup parah dan akhirnya meninggal.
“Yang meninggal satu, lainnya luka ringan,” cetusnya. Mobil Toyota Innova yang nyemplung ke sungai itu, membuat warga di sekitar lokasi kejadian geger. Mereka, ramai-ramai datang untuk menolong para korban. “Saya sempat salipan dengan mobil itu saat akan membeli rokok, tapi setelah melintas di jembatan cahaya lampu mobil kok tidak ada,” cetus Iyun, 38, warga Kampung Sumbermulyo, Dusun Stembel, Desa Gambiran.
Karena curiga, dia bersama warga langsung berjalan ke jembatan itu. Kecurigaannya benar, mobil Toyota Innova yang sempat menyalipnya itu jatuh ke sungai dengan posisi terbalik. “Warga langsung ramai-ramai menolong, semua masih dalam mobil, ada tas yang hanyut lalu kita kejar,” ungkapnya.
Warga lainnya, Yahudi, 51, mengaku mendengar suara benturan tapi tidak terlalu keras. Dari suara itu, langsung lari menuju jembatan dan melihat kondisi mobil sudah berada di dasar sungai dengan kondisi terbalik. “Saat itu gelap, saya pulang untuk mengambil lampu senter,” katanya.
Saat kejadian itu Yahudi memastikan semua korban masih dalam keadaan bernapas, termasuk Asmudi yang akhirnya meninggal. Asmudi ini dievakuasi paling akhir karena posisinya di kursi belakang dan warga juga kesulitan mengeluarkan.
“Yang meninggal itu kita tolong terakhir,” jelasnya. Yahudi menduga sopir Toyota Innova yang jatuh ke sungai itu mengantuk. Selain itu, kondisi jalan yang sempit dan gelap juga menjadi pemicu kecelakaan. “Pembatas jembatan sangat rendah sehingga tidak bisa menahan kendaraan yang oleng,” cetusnya.
Sementara itu, perwakilan dari keluarga korban, Sujiyo, 53, mengaku pihak keluarga menganggap kejadian ini sebagai musibah. Mengenai kejadian secara mendetail, pihaknya belum bisa memastikan.
“Semua lagi berduka,” katanya. Rombongan yang mengalami kecelakaan itu, terang dia, baru pulang dari luar kota. Mereka berangkat dari rumah pada Minggu malam (1/1). “Itu dari tahun baruan,mereka itu masih dalam satu keluarga,” ungkapnya. (radar)