Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Investasi Diprediksi Tembus Rp 3,5 Triliun

INVESTASI: Pabrik pengantongan Semen Gresik di Ketapang menjadi salah satu investasi besar di Banyuwangi.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
INVESTASI: Pabrik pengantongan Semen Gresik di Ketapang menjadi salah satu investasi besar di Banyuwangi.

BANYUWANGI-Nilai investasi tahun 2012 naik dibandingkan tahun 2011. Tahun lalu, realisasi nilai investasi masih di kisaran Rp 2,114 triliun. Namun, tahun ini diprediksi naik menjadi sekitar Rp 3,5 triliun. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Banyuwangi Abdul Kadir mengungkapkan, hingga triwulan kedua, realisasi investasi sudah mencapai Rp 828 miliar.

Sedangkan realisasi triwulan ketiga dan keempat masih dalam proses rekap. Dijelaskan, pada triwulan ketiga, realisasi investasi yang masuk adalah pembangunan pabrik gula (PG) Glenmore. Peletakan batu pertama pembangunan PG itu sudah positif akan dilakukan pada 12 Desember 2012. “Peletakan batu pertama akan dilakukan Menko Perekonomian Hatta Radjasa dan Menteri BUMN Dahlan Iskan pada jam 12.00 tanggal 12, bulan 12, dan tahun 2012,” ungkap Kadir kepada Jawa Pos RaBa, kemarin.

Nilai investasi pembangunan PG Glenmore itu sangat besar. “Angka investasinya mencapai Rp 1,4 triliun,” sebutnya. Selain itu, lanjut dia, realisasi pembangunan pabrik santan juga masuk di triwulan ketiga. Nilai investasinya mencapai Rp 0,5 triliun. “Kapasitas produksinya mencapai 500 ribu kelapa per hari,” ungkap Kadir. Jumlah izin prinsip yang dikeluarkan, beber Kadir, memang terjadi penurunan dibandingkan tahun 2011. Pada tahun 2011, BPPT mengeluarkan izin prinsip hingga 1.641 lembar.

Sedangkan pada 2012 hingga triwulan dua, izin prinsip yang dikeluarkan BPPT baru sekitar 900 lebar. Jumlah itu tampaknya tidak akan bertambah banyak. “Puncak pengajuan izin prinsip terjadi pada tahun 2011,” katanya. Pada tahun 2011, investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) tercatat empat.

Sedangkan pada tahun 2012 hingga triwulan dua hanya satu PMA. “Perluasan PMA tahun 2011 satu unit dan tahun 2012 dua unit,” ungkapnya. Sedangkan untuk investasi daerah, tambah Kadir, juga diprediksi naik. Hingga triwulan dua, investasi daerah sudah mencapai Rp 100 miliar dan diprediksi naik hingga tutup tahun 2012. “Jumlah izin prinsipnya turun, tapi nilai investasinya naik,” cetusnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :