Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jadilah Polisi Bagi Diri Sendiri

SIMBOLIS: Kapolres memberikan reward kepada Kanit Binmas Polsek Licin, Babinkabtibmas dan Babinsa Desa Tamansari.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SIMBOLIS: Kapolres memberikan reward kepada Kanit Binmas Polsek Licin, Babinkabtibmas dan Babinsa Desa Tamansari.

LICIN – Menyikapi maraknya kasus kejahatan yang terjadi akhir-akhir ini, Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi mengimbau warga menjadi “polisi” bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Perwira dengan dua melati di pundak, ini pun rela blusukan ke desadesa untuk menyosialisasikan berbagai kiat untuk menangkal potensi kejahatan maupun konflik antarwarga. Seperti yang dia lakukan saat pelaksanaan rapat koordinasi (rakor) sinergitas tiga pilar se-Kecamatan Licin, kemarin (31/10).

Dalam acara yang digelar di aula kantor Kepala Desa Tamansari, itu Kapolres mengimbau warga tidak menggunakan perhiasan berlebihan saat berada di tempat umum. Dalam acara yang dihadiri Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0825 Banyuwangi, Letkol (kav) Muslimin Fahsyah; Camat Licin, Gatot Suyono; Kapolsek Licin, AKP Hery Subagio, dan seluruh anggota Babinkabtibmas, Babinsa, Kades se-Kecamatan Licin, dan beberapa perwakilan warga, tersebut, Kapolres Nanang juga menyarankan warga menyimpan uangnya di tempat yang aman, misalnya di bank.

Kita harus bisa menjadi polisi bagi diri kita sendiri,” imbaunya. Selain itu, Kapolres juga menginstruksikan warga menjadi polisi bagi lingkungannya masing-masing. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan aktif bersiskamling. “Keamanan adalah salah satu modal penting untuk meningkatkan perekonomian warga,” serunya.

Masih kata Kapolres Nanang, globalisasi dan perkembangan teknologi yang mengakibatkan semakin mudahnya akses informasi dan komunikasi, tidak selamanya membawa dampak positif. Jika tidak disikapi dengan bijak, hal tersebut justru akan berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat. Karena itu, masing-masing individu harus memiliki daya tangkal yang kuat terhadap dampak negatif globalisasi dan perkembangan teknologi tersebut.

Salah satu contohnya, berita tentang kerusuhan warga, tawuran pelajar, dan lain sebagainya kini dapat dengan cepat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat melalui berbagai media. “Kita jangan terpancing meniru kerusuhan tersebut,” pintanya. Lebih jauh, perwira yang satu ini mengimbau warga agar tidak mudah termakan provokasi dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Jika ada sesuatu yang mencurigakan, laporkan kepada Babinkabtibmas, Babinsa, atau kepala desa,” tegas dia. Dandim Muslimin Fahsyah menekankan agar tiga pilar menjalankan fungsinya dengan optimal. “Kondisivitas di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kekompakan pemimpin-pemimpin mereka,” terangnya. Sementara itu, belakangan diketahui rakor tiga pilar tersebut digelar di Desa Tamansari lantaran tiga pilar di desa tersebut dianggap mampu menyelesaikan konflik antara warga dengan salah satu perkebunan yang berlokasi di desa tersebut dengan baik.

Bahkan, tiga orang yang dianggap berjasa diberi reward. Mereka adalah Kanit Binmas Polsek licin, Aiptu Priyo Sambodo; Babinkabtibmas Desa Tamnsari, Bripka Widyo Adi; dan Babinsa Desa Tamansari, Serka Herman S. Priyo dan Widyo dihadiahi masing-masing satu unit sepeda motor. Sedangkan Herman mendapat hadiah sejumlah uang tunai. (radar)