Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jalani Uji Cepat, 50 Kiai Nonreaktif

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: Radar Banyuwangi – Jawa Pos

BANYUWANGI – Sedikitnya 50 pengasuh Pondok Pesantren (PP) di Banyuwangi mengikuti rapid test di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Banyuwangi pada Rabu (9/6/2020) kemarin. Hasilnya, belum satu pun kiai dan bu nyai yang hasil pemeriksaannya dinyatakan reaktif.

Dilansir dari Radar Banyuwangi – Jawa Pos, uji cepat bagi pengasuh pesantren di Banyuwangi merupakan bantuan dari Gugus Tugas COVID-19 Banyuwangi. Namun, pelaksanaannya ditempatkan di RSNU Banyuwangi.

“Kami inggin memastikan seluruh pengasuh pondok pesantren di Banyuwangi benar-benar dalam kondisi sehat, sebelum
mereka menerima kedatangan santri,” ungkap Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Moh. Arief Fauzi.

Sebagian pesantren di Banyuwangi sudah ada yang mulai menerima santri kembali meskipun hanya dari santri lokal asal Banyuwangi. Namun demikian, para pengasuh pesantren dan para pengajar juga harus benar-benar dalam kondisi sehat.

“Alhamdulillah, dari 50 pengasuh yang ikut rapid test tahap pertama hasilnya nonreaktif,” jelas lelaki yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 PCNU Banyuwangi ini.

Sementara itu, pemeriksaan rapid test bagi para pengasuh pesantren masih terus berlangsung sampai Kamis 11 Juni 2020.

“PCNU mengundang para kiai dan bu nyai pengasuh pondok pesatren secara bertahap agar tidak berkerumun. Waktunya kami sesuaikan agar bisa tertib dan hasilnya maksimal,” katanya.

Pengasuh PP Darul Anwar, Desa Padang, Kecamatan Singojuruh, KH Habib Toha mengapresiasi langkah Gugus Tugas COVID-19 Banyuwangi yang merespons cepat surat Lembaga Kesehatan NU dengan memberikan pemeriksaan rapid test bagi para pengasuh Pondok Pesantren.

“Terima kasih jika keberadaan kami ternyata juga masih diperhatikan oleh pemerintah,” katanya.

Sebagai pengasuh pesantren, Kia Habib Toha sempat gelisah seiring dengan adanya pandemi wabah korona. Pasalnya, kedatangan para santri yang secara bertahap masuk ke dalam pesantren tentu akan sangat berpengaruh terhadap kondisi belajar mengajar.

“Ternyata juga sudah ada panduan new normal, kami sedikit lega meskipun masih waswas,” terangnya.

Hal senada diungkapkan KH Syaibani. Dia sangat antusias bgitu ada informasi soal pemeriksaan rapid test bagi pengasuh pondok pesantren.

“Saya juga mau memastikan apakah saya ini sehat atau tidak. Alhamdulillah, hasilnya non reaktif,” pungkas pengasuh PP Nurul Iman, Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi ini.