Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jamaah Berebut Butiran Es di Makkah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Jalan di depan hotel Masakin Al Hayat tempat jamaah Banyuwangi menginap diguyur hujan lebat, senin sore (21-8).

MAKKAH – Hujan mengguyur Makkah. Hujan yang terjadi menjelang sore hari itu membasahi hampir seluruh kota Makkah dengan intensitas sedang hingga lebat. Bahkan, hujan juga disertai butiran  es batu kecil-kecil.

Akibat guyuran hujan, suhu cuaca di Makkah  turun drastis, dari sebelumnya sampai 45 derajat, turun hingga mencapai 38 derajat Celsius. Dengan turunnya hujan tersebut, embusan angin  tidak terasa terlalu panas. Namun demikian  aroma debu kering yang terkena air hujan  sangat terasa.

Meski terjadi hujan, berdasarkan  informasi cuaca di Makkah akan  sangat panas pada puncak haji.  Cuaca bahkan bisa mencapai  50 derajat Celsius. Karena itu, jamaah haji Indonesia diimbau  untuk tetap menjaga kesehatan   tubuh. Memperbanyak minum air putih dan selalu menggunakan  masker dan pelindung kepala.

“Jamaah juga diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar pemondokan saat menjelang puncak haji,” ujar Susi Yurida Irawati, salah satu jamaah dari KBIH  Sabilillah. Hujan yang turun membasahi kawasan Makkah, terutama di  kawasan Masjidil Haram, dimanfaatkan oleh sebagian  jamaah  yang berebut kucuran air dari talang.

Bahkan, sebagian jamaah juga berebut butiran es yang jatuh bersamaan dengan hujan tersebut. “Banyak jamaah yang saat itu ada di sekitar masjidil haram berebut bulir es yang jatuh untuk diminum dengan alasan mendapat berkah,” ujar Ruhin Huda, ketua rombongan dari KBIH Al-Mabrur Multazam.

Mendapati peristiwa tersebut, dia juga mengingatkan agar para jamaah Banyuwangi tidak melakukan hal tersebut, karena khawatir dapat mengganggu kesehatan. Secara khusus, dia juga meminta agar para jamaah tetap menjaga kondisi tubuh agar tetap  fit guna menghadapi persiapan  puncak musim haji saat wukuf. Puncak haji nanti suhu di  Makkah diprediksi akan meningkat dan sangat panas.

“Terus kami sampaikan kepada jamaah untuk tetap menjaga kesehatannya,” terang Ruhin Huda. Sementara itu, meski turun hujan, diprediksi suhu cuaca di Makkah akan mengalami peningkatan saat puncak musim haji  atau saat pelaksanaan wukuf di Arafah.

Bahkan, suhu tersebut disebut-sebut sebagai suhu  terpanas dalam 20 tahun terakhir di Makkah yang mencapai 50  derajat Celsius.  Oleh karena itu, para jamaah dari Indonesia terutama dari Banyuwangi harus merapatkan barisan mempersiapkan diri baik fisik, maupun mental untuk menghadapi puncak haji di padang  arafah.

“Jamaah kembali diberikan pembekalan untuk menjadi jamaah yang mandiri dalam menjaga kesehatan. Karena kesehatan  sangat mendukung kesempurnaan dari ibadah haji,” terang Zuroida  Imawan, salah satu jamaah KBIH  Khoiru Ummah.

Jamaah diberikan pembekalan di musala hotel Masakin Al Hayat,  yang disampaikan oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)  dan petugas kloter. Jamaah mendapat pembekalan tentang tips menjaga kesehatan dan imbauan  untuk tidak memforsir tenaga   agar saat pelaksanaan wukuf dan di Arafah kondisinya benar-benar  siap.

“Alhamdulillah, semoga  turunnya hujan ini pertanda  berkah dan saat puncak haji   cuaca kembali bersahabat,” harap Zuroida. (radar)