Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Jamaah Haji Indonesia Harus Tetap Menjaga Kesehatan Karena Cuaca Ekstrem

jamaah-haji-indonesia-harus-tetap-menjaga-kesehatan-karena-cuaca-ekstrem
Jamaah Haji Indonesia Harus Tetap Menjaga Kesehatan Karena Cuaca Ekstrem
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Dokter Kloter PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) dr. Hj. Zuwwidatul Husna mengingatkan agar jamaah haji Indonesia tetap menjaga kesehatan, dengan mengingat musim haji tahun ini cuaca di Saudi Arabia hingga mencapai 50 derajat. Hal ini disampaikan dalam Bimbingan Manasik Haji, Selasa (30/04/2024) pada Manasik Haji Kecamatan yang diikuti jamaah haji Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo.

Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kecamatan yang diselenggarakan mulai 29 April sampai 6 Mei 2024 di Aula Pesantren Al-falah tersebut pada hari kedua selain diisi oleh Tim Kesehatan Haji Kloter (TKHK) juga disampaikan materi tentang perjalanan haji yang disampaikan H. Syafaat, S.H., M.H.I. yang menyampaikan perjalanan haji dari mulai Embarkasi, perjalanan dalam pesawat serta puncak haji.

Ning Wida (panggilan akrab Zuwwidatul Husna) menyampaikan bahwa dari Embarkasi akan diberikan satu botol semprotan dan masker yang harus dibawa jamaah untuk perlindungan diri jamaah agar tidak mudah terserang penyakit.

“Ibadah haji diikuti oleh umat manusia seluruh dunia yang kita tidak tahu kesehatan mereka, apakah mereka mempunyai penyakit menular maupun tidak, ” kata Ning Wida.

Sementara itu Syafaat menyampaikan bahwa jamaah haji Indonesia di dominasi Jamaah Haji Lansia, dan ada sembilan ikhtiar yang dilakukan Kemenag untuk mewujudkan Haji Ramah Lansia di 2023, yaitu: 1) pelibatan ahli geriatri dalam menyusun pedoman; 2) menyusun buku pedoman Manasik Haji Ramah Lansia; 3) menyiapkan sarana transportasi (bus shawalat) ramah lansia; 4) menyediakan ruang tunggu khusus dan menyusun skema penempatan jemaah lansia di hotel; 5) mengurangi kegiatan seremonial di embarkasi; 6) menggelar bimbingan teknis bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan penekanan pada semangat Haji Ramah Lansia; 7) mengedukasi jemaah lansia agar tidak memaksakan diri dan memberikan pemahaman tentang berbagai alternatif kemudahan dalam ibadah haji; 8) melibatkan jemaah haji lainnya untuk meningkatkan kepedulian terhadap jemaah lansia; dan 9) menjalin sinergi lintas pihak dalam penyediaan kursi roda.(Syaf)

Exit mobile version