Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jamsostek Pengobatan Masal di Desa Siaga Kandangan

PENGOBATAN: Dani Azwar Anas (kanan) memegang kepala bocah disaksikan Yulia Fajar Kusuma (dua dari kanan), perwakilan Jamsostek.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
PENGOBATAN: Dani Azwar Anas (kanan) memegang kepala bocah disaksikan
Yulia Fajar Kusuma (dua dari kanan), perwakilan Jamsostek.

PESANGGARAN-Kesehatan adalah impian semua penduduk di muka bumi ini. Tak terkecuali masyarakat Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Berbagai program telah dicanangkan untuk memenuhi indikator kesehatan, yang di antaranya penurunan angka kematian, penurunan angka kesakitan, peningkatan status gizi, perbaikan sanitasi dasar, perilaku hidup bersih dan sehat, serta penyebaran tenaga kesehatan yang mencakup aksesabilitas pelayanan kesehatan.

Salah satu programnya adalah Desa Siaga. Desa Siaga adalah kondisi di mana suatu desa dianggap mampu dan mau untuk mencegah dan mengatasi masalah kese hatan, bencana dan kegawatdaruratan sehari-hari se cara mandiri di wilayahnya. Sehingga diharapkan kondisi-kondisi kesehatan yang ada dapat tertanggulangi. Jika unit terkecil dalam pemerintahan dapat berdaya dan mandiri secara kesehatan, otomatis bagian yang lebih besar dari unit tersebut akan mandiri dan berdaya.

Dalam pelaksanaannya, pemerintah desa bekerjasama dengan lintas sektor dan lintas program yang ada di wilayah kecamatan tersebut. Dalam rangka Hari Jadi Banyuwangi , setiap tahun Pemkab menyelenggarakan Lomba Desa Siaga. Pada tahun 2012 ini, Lomba Desa Siaga digelar melalui Gerakan Masyarakat Mandiri Sadar Sehat (GEMMASS), yang  digabungkan dengan program Harapan KeluargaPeduli Anak Sejak Dini (HarGa PAS) dan Program Anak Tumbuh Optimal Berkualitas dan Cerdas (Anak TOKCer). Semua program tersebut merupakan program inovasi Kabupaten Banyuwangi dalam bidang kesehatan.

Senin (10/12) telah dilakukan penilaian Lomba Desa Siaga melalui GEMMASS dan Anak TOKCer. Kegiatan itu dirangkai pengobatan masal oleh PT. Jamsostek Cabang Banyuwangi di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Camat Pesanggaran Drs, Danisworo, MSi dalam sambutan selamat datang mengatakan, meski berada jauh dari pusat kota, namun masyarakat Kandangan sudah sadar kesehatan. Berbagai upaya dan inovasi dalam bidang kesehatan sudah diterapkan di desa tersebut. “Misalnya dana sehat melalui jimpitan, dana sosial ibu bersalin, tabungan ibu bersalin, ambulans desa, dan berbagai kegiatan pembudayaan hidup bersih dan sehat lainnya,” bebernya.

Dalam kunjungan penilaian Desa Siaga di Kandangan, Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Banyuwangi sekaligus ketua tim penilai, Hj. Dani Azwar Anas meminta seluruh masyarakat selalu berperilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu menghidupkan lagi budaya gotong-royong dalam menghadapi permasalahan yang ada di desa. “Dengan Lomba Desa Siaga ini, komitmen peningkatan kesehatan dapat terus dibangun. Keterpaduan antara pemerintah, swasta, LSM, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan semua masyarakat, dapat terpadu dalam mengatasi permasalahan yang ada,” harap Dani.

Pada kesempatan yang sama PT. Jamsostek Cabang Banyuwangi melakukan pengobatan masal bekerja sama dengan Puskesmas Sumberagung. Pengobatan kali ini diikuti lebih dari 300 warga Kandangan. Dalam sambutannya, Pimpinan Jamsostek yang diwakili bidang pelayanan, Yulia Fajar Kusuma menyatakan, kegiatan pengobatan masal itu merupakan bentuk kepedulian PT. Jamsostek dalam rangka peringatan ulang tahun Jamsostek ke-35. Yulia berterima kasih atas kerjasama antara Jamsostek dengan PKK dan Dinas Kesehatan.

Sehingga pengobatan masal kali ini dapat diselenggarakan di Desa Kandangan, yang merupakan nominasi pemenang Lomba Desa Siaga tahun 2012,’’ ujarnya. Masyarakat Kandangan juga antusias menerimakunjungan Tim Desa Siaga kali ini. Mereka berterima kasih kepada Jamsostek dengan adanya pengobatan masal. Sebagian besar masyarakat yang berkunjung mengeluhkan penyakit rematik, dengan keluhan keju dan linu. “Ini merupakan penyakit yang biasa dikeluhkan masyarakat desa seiring proses penuaan,” terang dr. H. Mariono di sela-sela memberikan pengobatan. (radar)