Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Jaringan Pencuri Helm Benjut Dihajar Massa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Barang Jarahan Dijual Murah secara Online

GENTENG – Ahmad Arief Fatwa, 25, asal Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, ini sudah keterlaluan. Usai melaksanakan salat Jumat di Masjid At-Taqwa, Dusun Krajan, Desa Setail, Kecamatan Genteng, dia mencuri helm di motor yang diparkir di halaman masjid kemarin siang (21/8).

Ulahnya itu ternyata diketahui warga. Ahmad yang masih berada di halaman masjid, oleh warga ditangkap dan dihajar hingga benjut. Beruntung, aparat kepolisian yang sedang  siaga di sekitar masjid berhasil menyelamatkannya. “Pelaku kita bawa ke polsek,” cetus Kapolsek Genteng, Kompol Sumartono.

Sebagai barang bukti (BB), polisi mengamankan tas warna hitam yang dibawa pelaku. Tas itu berisi pisau, tang, kunci engkol, dan hand phone (HP) BlackBerry. Motor Honda Mega Pro yang dinaiki pelaku dan adiknya  juga diamankan di polsek.

“Semua BB kita  amankan di polsek,” katanya. Dugaan pencurian helm yang dilakukan Ahmad Arief Fatwa itu terjadi sekitar pukul 12.10. Saat itu pelaku yang baru jalan-jalan dengan motor Honda Mega Pro bersama adiknya berinisial BW, 15, mampir ke masjid At-Taqwa untuk salat Jumat.

“Saat salat Jumat semua kendaraan ditaruh di halaman dan  pintu gerbang dikunci,” terangnya. Usai salat Jumat, tersangka bergegas pulang lebih awal. Tetapi apes, pemuda yang tubuhnya penuh tato itu tidak bisa keluar karena pintu gerbang masih terkunci.

“Setelah pintu dibuka, tersangka buru-buru keluar,” ungkapnya. Saat keluar dari halaman masjid itu, tersangka mengambil helm di motor milik M. Faturrahman, pegawai Bank Mandiri Mikro, Genteng,  yang kebetulan salat Jumat di masjid itu.

Aksi tersangka itu ternyata diketahui warga. Pria itu langsung diteriaki maling dan ditangkap.  Sejumlah warga yang tidak sabar tanpa dikomando menghajar pelaku. Adik tersangka, BW, yang berusaha mendekati kakaknya juga dihajar  hingga dahinya bocor.

“Oleh anggota yang pam (pengamanan) di masjid, pelaku dan adiknya dibawa ke polsek,” terangnya. Dalam keterangannya pada  polisi, tersangka mengaku sudah tiga kali ini mencuri helm. Yang  pertama dilakukan di gedung  SMK Muhammadiyah 1 Genteng,  SMP Unggulan Bustanul Makmur  Genteng, dan di masjid At-Taqwa   ini.

“Helm hasil kejahatannya dijual melalui online dengan harga Rp 15 ribu hingga Rp 200 ribu,” urainya. (radar)