Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jasa Ekspedisi ke NTT Terkendala Cuaca

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Pekerja mengemas tomat dalam peti kayu untuk dikirim ke daerah NTT

GENTENG-Kegiatan pengiriman kebutuhan pokok dari Banyuwangi  ke daerah Nusa Tengara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), selama ini bergantung dari kondisi cuaca dan ombak.

Salah satu sopir angkutan ekspedisi, Heri Susanto ,41, mengungkapkan perjalanan yang dijalani dari Banyuwangi menuju NTT cukup riskan. Selain biaya operasional yang cukup mahal, juga harus berlomba dengan cuaca di perairan Waekelo Sape yang sering tidak bersahabat.

“Biaya untuk pulang pergi itu antara Rp 13 juta sampai Rp 15 juta,” katanya. Untuk mengirim barang itu, terang dia, waktu yang ditempuh bila cuaca bersahabat itu paling cepat empat hari. Jika cuaca sedang buruk, waktu yang diperlukan jauh lebih lama.

“Kalau bawa rempah-rempah dan bumbu berisiko busuk di jalan,” ujarnya. Menurut Heri, perbandingan harga rempah di Banyuwangi dan daerah tujuan seperti di NTT, itu bisa dua banding sepuluh. Tapi, perbedaan itu sebenarnya sepadan dengan risiko selama di perjalanan.

“Waktu lama dan biaya operasional tinggi,” ungkapnya. Pernyataan itu dikuatkan oleh Jimi Asegaf, 43, warga Dusun Kaliputih, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng yang biasa mengirim rempah-rempah dan sayuran ke NTT.

Menurutnya, meski nyaris tidak ada pesaing dari Banyuwangi, tapi jalur ekspedisi dan harga pasar di NTT yang tidak menentu merupakan kendala tersendiri. “Kalau harga memang lebih mahal, tapi pasnya berapa kita tidak tahu, kita gambling,” jelasnya.

Berbeda dengan tujuan lain, Jimi menyebut kepastian harga itu baru diketahui saat barang sudah sampai di lokasi tujuan. “Barang datang baru tahu harganya berapa, ini yang bikin was-was,” cetusnya. (radar)