Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jelang Harjaba, Batik Motif Durian Merah Laris Manis

Salah seorang karyawan mewarnai batik motif gajah oleng di Desa Balak, Kecamatan Songgon, kemarin (19/11).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Salah seorang karyawan mewarnai batik motif gajah oleng di Desa Balak, Kecamatan Songgon, kemarin (19/11).

SONGGON–Industri Kecil Menengah (IKM) di Banyuwangi mulai menggeliat, salah satunya batik khas Banyuwangi. Sejak sebulan terakhir, mereka ketiban berkah karena pesanan melimpah.

Salah seorang perajin batik asal Desa Balak, Kecamatan Songgon, Fitriyah, 38, mengatakan pesanan batik khas Banyuwangi meningkat, apa lagi menjelang peringatan hari jadi Banyuwangi (Harjaba). “Banyak festival membuat usaha saya ini semakin meningkat,” katanya.

Fitriyah menyebut kenaikan usaha batik yang digeluti ini mencapai 30 persen dibanding bulan sebelumnya. Saat ini, batik yang banyak diburu motif durian merah (dumer). “Motif batik dumer ini baru dan satu-satunya di Banyuwangi,” ungkapnya.

Selain batik motif dumer, masih kata dia, juga ada motif lain yang banyak dipesan, yakni motif gajah oleng, kangkung setingkes, mego mendung, kasmir, tulip, dan teratai. “Kita membuat sesuai pesanan, kebanyakan orang ingin motif yang berbeda,” jelasnya.

Pemesan batik ini, terang dia, selain warga di Kecamatan Songgon, juga dari luar kecamatan di Banyuwangi. Karena banyaknya pesanan, jumlah karyawan yang sebelumnya hanya dua orang, kini ditambah hingga empat orang. “Bukan hanya dari warga sekitar, warga lain yang memesan ke sini juga ada,” ujarnya.

Untuk batik yang dibuat itu, jelas dia, sengaja yang terjangkau masyarakat. “Kita pilih jenis kain yang terjangkau, sesuai keinginan dan kemampuan pasar, sedikit yang penting bisa jalan dan bergulir terus,” pungkasnya. (radar)