Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jelang Pelantikan Jokowi-Ma’ruf, Aliansi Rakyat Banyuwangi Gelar Aksi Damai

Foto: Detikcom
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: Detikcom

BANYUWANGI – Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo – Ma’ruf Amin, Aliansi Rakyat Banyuwangi menyerukan perdamaian. Aksi damai digelar di Polres dan Kodim 0825 Banyuwangi, Selasa (15/10/2019).

“Kita harus jaga keharmonisan dan persaudaraan kita, Banyuwangi utuh dan bersatu untuk kemajuan Indonesia,” kata Eko Sukartono, koordinator aliansi.

Dilansir dari Detikcom, sebelum ke markas polisi dan TNI, mereka menggelar arak-arakan becak yang telah ditempeli banner bertuliskan ajakan dan seruan damai.

Sembari menyapa setiap pengendara dan pedagang, mereka mengajak semua elemen masyarakat untuk saling menjaga ego dan tetap menghormati setiap tahapan yang telah ditentukan.

Hingga hari pelantikan tiba, lanjut pria yang akrab disapa mbah Eko itu, aliansi masyarakat Banyuwangi akan mendirikan posko. Seruan perdamaian akan terus dikumandangkan kepada setiap insan dari posko tersebut.

“Mari jaga kedamaian. Masyarakat Banyuwangi adem ayem, guyub rukun. Tidak ada perbedaan, kita sama. Kita adalah Indonesia,” kata mbah Eko.

“Selain itu, Aliansi Rakyat Banyuwangi ini juga akan menggelar istigosah bersama. Mulai hari ini sampai tiba waktu pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Jokowi dan Amin Ma’ruf,” tambahnya.

Sementara saat berada di Mapolres Banyuwangi, mereka disambut Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi. Mereka menyerahkan petisi berisikan 5 poin perdamaian.

Pertama, mengajak semua elemen bangsa untuk tetap bersatu padu menjaga keharmonisan dan keutuhan NKRI.

Kedua, mengajak relawan dan seluruh masyarakat Banyuwangi untuk tenang dan mengikuti segala proses sesuai regulasi yang berlaku.

Ketiga, meminta TNI/Polri agar waspada dan bersikap tegas terukur terhadap gerakan berpotensi memecah belah Banyuwangi, yang semata-mata mengarah penggagalan pelantikan presiden terpilih.

Keempat, mengajak masyarakat untuk tidak termakan isu-isu negatif dan upaya adu domba oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Baik secara lisan dan tindakan.

Yang terakhir, jangan mudah terprovokasi akan informasi hoaks yang belum tentu kebenarannya. Mereka menyatakan diri untuk berdampingan dengan aparat penegak hukum untuk bersama menjaga keamanan dan kondusivitas Banyuwangi.

Sementara itu, Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi menyambut baik aksi damai tersebut.

Menurutnya, menjaga kedamaian sebelum dan sesudah pelantikan presiden tidak hanya tanggung jawab dari Polri dan TNI. Namun juga masyarakat.

“Kami juga punya slogan Njogo Banyuwangi. Tak hanya kami, Polisi dan TNI juga membutuhkan masyarakat mendukung kegiatan menjaga persatuan dan perdamaian masyarakat,” ungkap Kapolres.