Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jelang Pertemuan IMF-World Bank, Pengamanan di Pelabuhan Ketapang Diperketat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Jelang pertemuan International Monetary Funding (IMF) – World Bank 2018 di Nusa Dua Bali Oktober 2018 mendatang, pengamanan pintu masuk ke Pulau Bali sudah diperketat.

Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman mengatakan, Pelabuhan ASDP Ketapang merupakan pintu masuk dari dan menuju Pulau Bali. Pengetatan pengamanan ini diprioritaskan pemeriksaan semua kendaraan yang hendak menyeberang ke Bali.

Kata Donny, selain kendaraan yang dilakukan pemeriksaan, penumpang pejalan kaki dan barang bawaanya juga dilakukan pemeriksaan. Di pintu masuk untuk pejalan kaki dipasang metal detektor untuk memeriksa penumpang satu persatu. Menurut Doni, langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya pelaku kejahatan, jaringan teroris, barang-barang serta bahan berbahaya ke Pulau Bali.

“Acara IMF kami sudah siapkan sementara masih menunggu tindak lanjut dari Polda, sambil untuk wilayah Banyuwangi nanti akan dijadikan salah satu tempat posko dimana di Banyuwangi nanti akan didirikan tiga posko. Di Pelabuhan Ketapang, di Bandara, dan di Polres. Jadi ada BKO pasukan? Pasti baik dari Kodam maupaun dari Polda. Pasukan-pasukan sudah banyak di sini,” kata Donny, Senin (24/9/2018).

Kapolres Donny menambahkan, Selain memperketat pengaman di Pelabuhan ASDP ketapang, polisi Banyuwangi juga mengintensipkan kegiatan patroli laut, seperti pemantauan jalur-jalur tikus dan pelabuhan-pelabuhan rakyat yang ada di Kabupaten Banyuwangi.

Kata Donny, obyek vital lainya di Banyuwangi juga menjadi sasaran pengamanan selama pelaksanaan pertemuan IMF-Word Bank di Bali. diantaranya, Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi, Depo Pertamina Banyuwangi, Bandara Banyuwangi dan Gardu Induk Kabel bawah Tana Jawa-Bali.

Kabupaten Banyuwangi sendiri telah ditetapkan sebagai daerah penyangga Bali selama Pertemuan IMF-World Bank. Diperkirakan ada 20.000 orang delegasi dari negera-negara peserta akan mengunjungi Kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini.