Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jelang Ramadhan, Kepolisian Banyuwangi Imbau Warga Waspadai Uang Palsu

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI  Kepolisian Banyuwangi mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu (upal) menjelang Bulan Ramadhan yang diperkirakan dimulai minggu depan.

Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman, mengatakan memasuki Ramadhan transaksi jual-beli masyarakat semakin meningkat. Pelaku penyebar upal biasanya beraksi jelang hari-hari besar seperti datangnya Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Para penjual harus lebih hati-hati, biasakan memeriksa uang yang diterima. Selalu waspadai uang palsu,” kata Mantan Kasat Reskoba Polresta Surabaya itu, Rabu (9/5/2018).

AKBP Donny melanjutkan, sejak awal tahun 2018 hingga April 2018, belum ditemukan peredaran kasus upal di Bumi Blambangan. Namunpun begitu, dia berharap semua pihak tetap melakukan upaya pencegahan.

“Kami akan melakukan operasi di sentra-sentra ekonomi, sehingga keberadaan uang palsu ini bisa dideteksi dengan baik,” kata AKBP Donny.

Dilansir dari website resmi Bank Indonesia (BI), ada 8 ciri-ciri uang rupiah asli. Diantaranya watermark berupa gambar yang akan terlihat jika diterawangkan ke arah cahaya, benang pengaman yang tertanam di dalam ketebalan kertas, cetak intaglio yang membuat uang terasa kasar saat diraba, dan gambar rectoverso yang saling mengisi antara satu sisi dengan sisi yang lain.

Ciri-ciri lainnya adalah optical variable ink yang menghasilkan cetak mengkilap dan berubah-ubah warnanya bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda, kemudian adanya tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar, invisible ink yang menghasilkan cetak tidak kasat mata dan akan memendar di bawah sinar ultraviolet, serta terdapat tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.