Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jelaskan Penggunaan Anggaran Rp 4 Miliar

SERIUS: Ketua Fraksi Demokrat Handoko me- nyimak jawaban eksekutif dalam rapat pari- purna di DPRD Banyuwangi kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SERIUS: Ketua Fraksi Demokrat Handoko menyimak jawaban eksekutif dalam rapat paripurna di DPRD Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI – Eksekutif akhirnya menja-wab pertanyaan fraksi-fraksi di DPRD Banyu-wangi tentang anggaran kegiatan seni dan olahraga senilai Rp 4 miliar dalam Perubahan Anggaran dan Belanja Daerah (P-APBD) 2012. Beberapa fraksi mendesak pengalokasian ang-garan tersebut diperjelas lantaran rawan disa-lahgunakan.

Penjelasan bupati disampaikan dalam rapat paripurna jawaban bupati terhadap pandangan umum (PU) fraksi atas diajukannya raperda P-APBD 2012 kemarin (17/9). Rapat paripurna itu
dibuka Wakil Ketua DPRD Adil Achmadiono. Penjelasan bupati terhadap PU fraksi dibacakan Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko

Sebagaimana diketahui, da lam  rapat paripurna PU fraksi atas  diajukannya raperda P-APBD  2012, Jumat pekan lalu (14/9),  nyaris seluruh fraksi me nyoroti  besarnya anggaran pe mentasan  tari, pementasan wa yang kulit,  Banyuwangi Eth no Carnival  (BEC), Fes ti val Kuwung, dan Tour  D’Ijen. Fraksi-fraksi di DPRD  me nun tut agar dana sebesar  Rp 4 mi liar lebih itu diperjelas  pe nge lolaannya lantaran rawan di selewengkan.

Wabup Yusuf mengatakan, se lain untuk melestarikan ke-se nian daerah, pementasan
tari, wayang kulit, dan Festival Ku wung, juga berfungsi me-ningkatkan ekonomi para se-niman dan masyarakat di sek tor jasa dan perdagangan. “Tujuan diselenggarakannya BEC adalah sebagai alternatif pem berdayaan seni-budaya lokal dalam satu parade yang me miliki nilai jual demi pe ngembangan pariwisata dan se bagai wadah menuangkan kre ativitas dan gagasan kon-temporer generasi muda dalam memvisualisasikan khazanah etnik dan tradisi lokal. BEC juga bertujuan meningkatkan kun-jungan wisatawan Nusantara dan mancanegara ke Ba nyuwangi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah,” ujarnya.

Penyelenggaraan In ter-national Tour D’Ijen, lanjut wabup, diharapkan mem be ri kan peningkatan eksistensi, daya saing, dan minat investor. “Banyuwangi dengan sega la po tensi unggulannya, mulai ke indahan pantai, gunung, per kebunan, kekhasan budaya, ke-rajinan, dan kuliner, sudah saat nya ditunjukkan melalui mo mentum-momentum berskala regional dan internasional,” te rangnya.

Mengenai pertanyaan fraksi-frak si at as pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), wabup menjelaskan bah wa pembangunan RTH ber tu-juan memenuhi amanat Un-dang-Undang (UU) Ling ku-ngan Hidup. Anggaran pem ba-ngunan RTH digunakan un tuk pembangunan dan pe me-liharaan RTH di enam titik yang tersebar di Banyuwangi. “Sikap ini didasari suatu kesadaran bah wa ruang publik tidak hanya dinikmati masyarakat kota, melainkan juga harus dapat dirasakan rakyat di desa-desa.

Sehingga kesenjangan antar wilayah bisa diminimalkan pada tahun-tahun yang akan datang,” kata Wabup Yusuf. Lebih lanjut, wabup men je-laskan pengalokasian anggaran un tuk mucikar i senilai Rp 1,15 miliar dan untuk PSK se-nilai Rp 400 juta merupakan upaya pemkab memberikan rang sangan kepada sebagian komponen masyarakat Ba-nyuwangi untuk mengubah pola hidup yang lebih baik.

Pemkab member i kan ke-te ra mpilan sebagai dasar agar mucikari dan PSK bisa menciptakan peluang kerja. Dukungan anggaran tersebut di rencanakan sebagai stimulan bagi mereka agar berhenti dari pekerjaannya dan mau beralih profesi. (Radar)