Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jembatan Bambu Ancam Warga

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TEGALDLIMO- Jembatan bambu dengan panjang sekitar 50 meter di Dusun Ringinpitu Bayat, Desa Ringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, hingga kini masih dimanfaatkan oleh warga. Jembatan yang dikelola oleh perorangan itu, sudah ada sejak Indonesia belum merdeka.

Jembatan yang menghubungkan Desa Ringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo dengan Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, itu dikelola oleh Suwarti, 60, dan Sugiyem, 60, warga Desa Ringinpitu. “Setiap hari ada ratusan warga yang melintas di jembatan ini,” kata Suwarti.

Menurut Suwarti, warga yang memanfaatkan jembatan itu mulai anak-anak yang akan ke sekolah hingga para pedagang, dan warga lainnya. “Setiap minggu itu ada bambu yang rusak, kita ganti dan perbaiki dengan dana dari orang yang memberi saat melintas,” ungkapnya.

Salah satu warga Desa Plampagrejo, Erlanda, 45, menyampaikan jembatan bambu itu sudah ada sejak dirinya belum lahir. Keberadaan jembatan itu sangat membantu warga yang  akan menyeberang ke Desa Ringinpitu atau ke Desa Plampangrejo. “Itu jalur alternatif,” cetusnya.

Erlanda menyebut, bila tidak ada jembatan bambu maka warga yang ingin ke Desa Ringinpitu atau ke Desa Plampangrejo harus memutar sekitar lima kilometer. “Kalau harus lewat Desa Sumberberas (Kecamatan Muncar), harus memutar hingga 10 kilometer,” ungkapnya.

Warga berharap jembatan bambu itu bisa dibangun yang permanen. Sebab, itu sangat dibutuhkan oleh warga. “Dulu ada yang survey dan mengukur, tetapi sampai sekarang belum ada kejelasan kapan mau dibangun,” cetusnya. (radar)