Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jenazah Pasutri Tiba di Muncar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

MUNCAR – Jenazah pasangan suami istri (pasutri) Sugianto, 33, dan Herni Susilowati, 28, yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di kamar kontrakan di Jalan Pulau Roti, Sesetan, Denpasar Selatan, Bali, Selasa malam lalu (24/4) akhirnya tiba di rumah duka di Kecamatan Muncar, Banyuwangi, sekitar pukul 19.45 Rabu kemarin (25/4).

Sesaat setelah disalatkan, kedua jenazah tersebut langsung dikebumikan di tempat terpisah. Jasad Sugianto dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar. Jenazah Herni dikebumikan di
TPU di daerah asalnya, yaitu di Desa Wringinpitu, Kecamatan Muncar.

Ditemui di ruang kerjanya kemarin (26/4), Kepala Desa (Kades) Sumberberas, Sri Purnanik mengatakan, sebelum korban dimakamkan, pihak keluarga ingin membuka peti jenazah untuk sekadar melihat wajah korban untuk terakhir kali. “Setelah itu, korban disalati, dan sekitar pukul 20.15 korban dikebumikan,” ujarnya.

Sementara itu, pihak keluarga pasutri yang belakangan diketahui masih memiliki hubungan kerabat itu mengaku sangat menyesalkan pemberitaan di sejumlah media yang menyebut tragedi berdarah itu dilatarbelakangi motif cemburu. “Sugianto dan Herni memang ditemukan tewas di dalam kamarnya di areal tempat usaha sablon milik keluarga besar kami.

Tetapi, kami yang setiap hari beraktivitas di dekat korban tidak pernah melihat
keduanya bertengkar akibat salah satu pihak cemburu,” ujar Subakir, kakak Sugianto, sekaligus pimpinan perusahaan di tempat Sugianto bekerja. Sunaryanto, kakak kandung korban menambahkan, sesaat sebelum kejadian, posisi beberapa karyawan sablon hanya beberapa meter dari kamar korban.

Saat itu, sama sekali tidak terdengar cekcok mulut pasutri yang menikah tahun 2003 dan dikaruniai seorang anak tersebut. “Sebaliknya, sekitar setengah jam sebelum ditemukan tewas, saya melihat Herni menyuapi suaminya yang sedang sakit. Jadi, saya benar-benar tidak mengerti, dari mana sumber yang menyebut Sugainto cemburu lantas menggorok leher istrinya kemudian bunuh diri,” sesalnya.

Sudarmono, 25, adik kandung Sugianto menambahkan, sebelum mendapati kedua korban tewas, dia hanya mendengar jeritan yang diduga kuat berasal dari mulut Herni sebanyak sekali. “Setelah mendengar jeritan itu, saya dan beberapa pekerja langsung mendobrak pintu kamar korban. Ternyata keduanya sudah tewas di dalam kamar mandi. Di dekat tangan Sugianto, terdapat sebuah pisau dapur. Tetapi, pisau itu sudah terjatuh di lantai,” tuturnya.

Keluarga korban menduga, sesaat sebelum melakukan aksi nekat, Sugianto mengalami depresi. Sebab, selain pendiam dan sangat tertutup, pria yang satu itu juga memiliki riwayat gegar otak ringan akibat kecelakaan lalu-lintas tahun 2004 silam. “Sekitar empat bulan lalu, dia (Sugianto) sempat pulang ke Muncar. Saat itu dia juga memperlihatkan tanda-tanda seperti orang sedang mengalami depresi. Dia memang sering seperti itu (depresi) sejak mengalami gegar otak tersebut,” cerita seorang kerabat lain. (radar)

Kata kunci yang digunakan :