Menurut kapolsek, korban kali pertama diketahui Subiyanti, 30. Sekitar pukul 05.30, putri korban masuk ke rumah bapaknya dengan tujuan membangunkannya. “Saat anaknya itu masuk kamar, korban dilihat sudah meninggal dengan tubuh menggantung,” katanya. Kabar korban meninggal dengan tubuh menggantung itu langsung tersebar. Di antara warga ada yang melapor ke polsek.
“Berdasar laporan warga, kita datang ke lokasi bersama petugas medis Puskesmas Singojuruh,” ujarnya. Hasil pemeriksaan yang dilakukan, lanjut dia, korban diduga kuat sengaja bunuh diri. Mengenai penyebabnya, kini masih didalami. “Mungkin karena depresi,” ungkap Kapolsek kepada Jawa Pos Radar Genteng. Kepala Puskesmas Singojuruh, Supri Biantoro, hasil pemeriksaan yang dilakukan, tidak ditemukan bekas luka penganiayaan.
“Tidak kami temukan tanda bekas kekerasan,” jelasnya. Meninggalnya korban itu menyebabkan keluarga berduka. Para tetangga tidak mengira kakek yang terkenal riang dan pekerja keras itu akan mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis. “Kami terkejut dan tidak percaya, kemarin (Kamis (16/4) masih berbincang dengan saya,” ujar Hadi, 56, salah seorang tetangga. (radar)