BANYUWANGI – Ruang kerja Bagian Pembangunan dan Bagian Umum Sekretariat Pemkab Banyuwangi dikempung asap tebal. Pada waktu yang bersamaan muncul suara jeritan histeris sejumlah karyawan dan warga meminta tolong dan memberitahukan adanya kebakaran.
Tidak berselang lama, suara sirine pemadaman kebakaran (Damkar) meraung-raung, petugas Damkar langsung turun sigap memasang selang, dan menyemprotkan air ke arah asal sumber api. Di tengah kesibukan petugas Damkar memadamkan api, petugas satuan perlindungan masyarakat (linmas) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga turut membantu melakukan evakuasi korban kebakaran.
Para korban dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sedang hamil dan warga lansia diusung menggunakan tandu, dan dilarikan ke dalam mobil ambulance untuk segera mendapatkan penanganan tim medis. Upaya pemadaman api dan evakuasi korban tersebut terjadi dalam simulasi yang dilakukan Satpol PP, Satlinmas dan Damkar dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Satpol PP ke-67, HUT Satlinmas Ke-55 dan Damkar Ke-98 yang digelar kemarin.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Banyuwangi, Edy Supriyono mengatakan, kegiatan simulasi pemadaman kebakaran dan evakuasi penyelamatan korban kebakaran tersebut adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kesiagaan, dan kesigapan petugas dalam mengantisipasi peristiwa kebakaran.
“Apa pun risikonya, haram hukumnya bagi petugas damkar pulang sebelum api berhasil di padamkan,” ujarnya. Sebagai langkah antisipasi tersebut, satu unit mobil damkar dan sepuluh petugas juga sudah disiagakan di dua titik di wilayah Banyuwangi selatan, yakni di Kantor Kecamatan Gambiran dan Kantor Kecamatan Genteng.
Penyiagaan dua mobil damkar di wilayah Banyuwangi selatan tersebut untuk mendekatkan jarak jika ada peristiwa kebakaran. Sehingga, kobaran api bisa di atasi dengan cepat. “ Sementara masih dua unit mobil damkar yang kami siagakan di wilayah selatan. Semoga tahun mendatang bisa bertambah,” katanya.
Sementara itu, dalam peringatan HUT Satpol PP ke-67, dia juga menekankan pentingnya deteksi dini pengamanan, perlindungan masyarakat, serta meningkatkan kepedulian rela berkorban bagi kepentingan masyarakat, keamanan di lapangan dan di rumah, terutama yang mendapat laporan dari masyarakat.
Meskipun Satpol PP masih kerap dianggap sebagian kecil masyarakat sebagai musuh masyarakat, pihaknya mengeluarkan instruksi pada seluruh personel agar tetap humanis dalam melakukan tindakan penegakan peraturan daerah (perda). Salah satunya dengan memberikan upaya pendekatan dan penyadaran masyarakat yang melakukan pelanggaran perda.
“Kami minta personel Satpol PP tetap tegas, humanis, dan jangan sampai bermusuhan dengan masyarakat,” terangnya.(radar)