Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kapal Cepat di Banyuwangi Incar Wisman dari Bali

Kapal Cepat Marina Bersandar Didermaga Pantai Boom, Kamis (28/12)
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Kapal Cepat Marina Bersandar Didermaga Pantai Boom, Kamis (28/12)

BANYUWANGI – Dengan adanya pengoperasian kapal cepat di Banyuwangi, pemerintah daerah mengincar limpahan wisatawan manca negara dari Bali. Di rencanakan, Kapal Cepat Marina Srikandi yang menghubungkan Bali dan Lombok mulai beroperasi dengan rute ke Banyuwangi mulai 30 Desember 2017.

Dengan menggunakan kapal ini, wisatawan hanya menempuh 2 jam perjalanan dari Dermaga Kedonganan Denpasar menuju Dermaga Pantai Boom Banyuwangi. Jika lewat jalur darat, rute itu biasanya ditempuh sekitar lima hingga enam jam melalui gabungan jalur darat dan penyeberangan dengan kapal ferry.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, kapal cepat ini akan menjadi moda alternatif bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Banyuwangi dari Bali dengan waktu yang ingin cepat.

“Dalam konteks pemasaran, kita tidak akan mungkin melepaskan diri dari Bali dan Lombok. Khususnya Bali, ini harus dimanfaatkan karena di sana pasar utama wisatawan mancanegara,” papar Bupati Anas.

“Hampir 5 juta turis asing datang ke Bali setiap tahun, dan itu sebagian harus ditarik mampir ke Banyuwangi,” imbuhnya.

Sehingga menurut Bupati Anas, kapal cepat ini di nilai memudahkan pemasaran Banyuwangi ke para turis yang ada di Bali maupun Lombok.

Direktur Marina Srikandi, Mulyono Sugito mengatakan, sebagai tahap awal, dibuka satu kali trip Banyuwangi – Bali dengan kapal menginap di Banyuwangi. Namun ke depan, akan dibuka dua kali trip seiring dengan pertumbuhan pasar.

“Apalagi kapal ini juga terkoneksi dengan Lombok, yang otomatis bisa mendulang kunjungan wisatawan mancanegara ke Banyuwangi. Juga tentu menjaring wisatawan domestic,” papar Mulyono.

Dia menjelaskan, berdasarkan dari pengalaman sebelumnya yang hanya beroperasi tidak sampai satu bulan, saat ini pihaknya memperbaiki sarana prasarana armada kapal yakni menggunakan Marina Srikandi 18 dengan panjang 21,84 meter dan lebar 6,30 meter berkapasitas 145 orang penumpang.

“Saya optimis penumpang kapal cepat ini akan terus meningkat, karena kami meminta keluarga besar Ikawangi dewata untuk bisa membawa 1 turis ke Banyuwangi dalam setiap harinya, yang tentu juga untuk mensukseskan pariwisata Banyuwangi,” tutur Mulyono.

Dia mengakui bahwa, gagalnya pengoperasian kapal cepat saat itu di akibatkan karena kurangnya koordinasi dengan berbagai pihak termasuk dengan Pemerintah Kelurahan Gedonganan Bali, lokasi dari dermaga kapal cepat tersebut hingga terjadi penolakan dari warga setempat.

Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran Luar Negeri, Asosiasi Tour and Travel Indonesia (Asita) Edi Sunyoto mengatakan, kapal cepat ini fokus bakal memudahkan akses wisman dari Bali ke Banyuwangi. Selama ini, Bali telah mengirim limpahan turis tidak kurang dari 10 ribu orang per hari ke Lombok.

“Dengan potensi wisata yang ada di Banyuwangi dan adanya kapal cepat, saya optimistis, hal yang sama juga bisa terjadi pada Banyuwangi,” ujar Edi.

Apalagi menurutnya, pada Oktober 2018 mendatang di gelar forum IMF dan World Bank Annual Meeting di Bali, di mana akan ada 20 ribu peserta dari seluruh dunia.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi, Ugan Sugiyana mengatakan, keberadaan kapal cepat tersebut dinilai sudah memenuhi syarat untuk angkutan penumpang wisata baik dari sisi administrasi maupun tekhnisnya.

“Ijin untuk trayeknya sudah keluar dan tinggal menunggu dari Kementrian Perhubungan,” pungkas Ugan.