Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kapolresta Banyuwangi Santuni Anak Korban Pembunuhan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: suaraindonesia

BANYUWANGI – Kasus pembunuhan Nur Khofiani (42) oleh mantan suaminya Hendrik Tibboel (56) meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban. Terutama bagi 3 anak korban yang sangat kehilangan sosok ibu yang selama ini merawat membesarkan mereka.

Dilansir dari suaraindonesia.co.id, kondisi ini turut menyita empati Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin.

Kapolresta turut berbelasungkawa sekaligus memberikan santunan kepada 3 anak korban, usai rekonstruksi adegan pembunuhan di Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Rabu (8/1/2020) pagi.

Korban Nur Hofiani memiliki tiga anak, yakni si sulung Zaenal (16) kelas 2 SMA. Anak kedua perempuan, Kiswa (11) kelas 5 SD dan si bungsu Jibril, balita berusia 3 tahun.

Diketahui, anak pertama dan kedua merupakan hasil buah hati dari suami pertama Zaenuri. Sedangkan Jibril, merupakan anak dari pernikahan dengan tersangka Hendrik Tibboel.

“Bantuan ini nilainya tidak seberapa. Namun paling tidak, semoga ini bisa meringankan beban serta sedikit mengobati rasa sakit keluarga korban,” kata Kapolresta.

Arman berharap agar keluarga yang ditinggalkan dapat menguatkan hati. Menerima serta melapangkan dada dengan senantiasa berdoa agar Nur Khofiani dapat ditempatkan disisi Tuhan.

“Pastinya berat. Semoga keluarga yang sedang berduka diberikan ketabahan. Mari kita doakan semoga almarhum korban dapat tempat terbaik di alam sana,” kata Mantan Wadirreskrimsus Polda Jatim tersebut.

Kakak korban Siah mengucapkan rasa terima kasih kepada Kapolresta Banyuwangi yang telah memberikan bantuan kepada anak-anak korban.

“Terimakasih bapak polisi atas perhatian dan bantuannya. Semoga Allah membalas kebaikan bapak,” terangnya.

Dirinya juga berharap agar tersangka dihukum seberat-beratnya atas pembunuhan adiknya tersebut. Bahkan, dirinya berencana akan menuntut kepada Kedubes Belanda.

“Kasihan anaknya, masih kecil. Terus bagaimana nasib kehidupan anak-anak ini kedepannya. Kami minta dia bertanggung jawab, kalau perlu kami akan menuntut kepada Kedutaan Belanda,” jelas adik korban tersebut.

Setelah melakukan serangkaian rekonstruksi reka adegan di lokasi, kemudian tersangka yang merupakan bule Belanda tersebut dibawa kembali ke sel tahanan.

Melihat tersangka digiring kedalam mobil tahanan, keluarga sempat meronta ingin melampiaskan amarahnya, namun Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin bisa menenangkan emosi keluarga korban.