Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Karnaval Malam Libatkan 1.200 Penampil

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Parade budaya dalam rangka hari ulang tahun Provinsi Jawa Timur ke-70 berlangsung meriah di Banyuwangi tadi malam (14/11). Ribuan warga menyemut menyaksikan iring-iringan pawai budaya di sepanjang rute dari Gedung Juang di Jalan Diponegro hingga finis di Jalan A. Yani depan kantor Pemkab Banyuwangi.

Sebanyak 24 kontingen dari kabupaten/kota memeriahkan parade budaya bertajuk Spectra Night Jatim itu. Dari 24 kontingen kota/kabupaten di Jatim tersebut, tiap kabupaten minimal menerjunkan 50 personel. Sehingga, ada sekitar 1.200 penampil yang memeriahkan parade budaya Jatim di jalan protokol Banyuwangi tadi malam.

Dalam parade budaya Jatim kali ini, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuarta Bramuda, yang memberangkatkan kontingen pertama parade budaya dari depan Gedung Juang.

Sementara itu, di panggung kehormatan depan kantor Pemkab tampak Pj Bupati Banyuwangi Zarkasi hadir bersama forum pimpinan daerah menyaksikan parade budaya Jatim. Asisten III Kesejahteraan Masyarakat Jatim. Dr. Shofwan, juga hadir mewakili Gubernur Soekarwo yang sedang berada di luar negeri.

Sementara itu, suguhan parade budaya, seperti tarian, musik tradisional ditampilkan dengan kemasan menarik. Mereka beraksi di sepanjang rute yang dimulai dari Jalan Diponegoro, Jalan Susuit Tubun, Jalan PB. Sudirman, Jalan A. Yani, dan finis di depan kantor Pemkab Banyuwangi.

Plt Kepala Disbudpar Banyuwangi, M. Yanuarta Bramuda, melalui Kabid Kebudayaan, Choliqul Ridho mengatakan, parade budaya dari berbagai daerah se-Jatim tadi malam tidak hanya sekadar iring-iringan pawai. Tarian dan konsep parade yang dibawakan kontingen akan dinilai tim juri dari Disbudpar Jatim.

“Akhir acara nanti (kemarin), penampilan mereka (kontingen) akan dinilai,” ujar pria asal Kecamatan Glagah itu.  Ridho menambahkan, kontingen tuan rumah Banyuwangi yang berada di urutan paling buncit menampilkan sendratari bertema “Mendungdi Langit Kedawung.

Sendratari yang ditampilkan kontingen Banyuwangi tadi malam menceritakan suasana kericuhan masa lalu yang pernah menimpa keluarga Prabu Tawang Alun di Keraton Kedawung. (radar)