BANYUWANGI – Untuk mengakomodasi siswa tidak mampu di Banyuwangi yang tidak tercover Kartu Indonesia Pintar (KIP), Dinas Pendidikan Banyuwangi menyediakan Kartu Banyuwangi Belajar (KBB).
Kartu tersebut memiliki fungsi sama, yaitu membantu biaya pendidikan siswa. Saat ini sudah ada sekitar 921 KBB yang siap diedarkan untuk siswa tingkat SMP dan SMA. Dengan rincian 811 untuk tingkat SMP dan 110 untuk siswa SMA.
Kartu berwarna hijau dengan bendera merah putih itu akan diberikan kepada siswa yang sebelumnya sudah tercatat sebagai siswa tidak mampu tapi tidak menerima KIP. Kepala Dinas Pendidikan, Sulihtiyono, mengatakan KBB memiliki fungsi yang sama dengan KIP. Dengan mengakomodasi siswa tidak mampu di seluruh sekolah di Banyuwangi, baik negeri maupun swasta.
“Akhir September atau awal Oktober nanti kita sebar ke masing-masing siswa tidak mampu,” terang Sulih. Sampai saat ini pihaknya juga masih melakukan pendataan untuk mendapatkan data-data siswa tidak mampu yang belum tercakup. Sesuai dengan visi pendidikan di Banyuwangi untuk membuat pendidikan dapat dijangkau semuanya.
“Sistem pencairannya nanti akan lebih mudah karena lingkupnya hanya kabupaten. Untuk besarannya nanti kita sesuaikan,” ujarnya. Sementara itu, sebelumnya untuk siswa penerima KIP yang ada di Banyuwangi tercatat ada 17.000 siswa.
Namun, baru sekitar 5.500 KIP yang sudah terdistribusikan kepada para siswa. Sisanya sama sekali belum sampai di siswa. “Ada beberapa kendala seperti data yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya, kemudian ada juga yang masih tertahan di desa sehingga belum semuanya bisa dicairkan,” terang Kasi SMP dan SMA Dispendik, Sutikno. (radar)
