Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Kasus Kematian Satria Dwi Cahya Tutup Buku

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Satria-Dwi-Cahya-semasa-hidup-sedang-berselfie-dengan-sejumlah-rekannya

KASUS pembunuhan Satria Dwi Cahya, 19, yang ditemukan tewas di sungai di Dusun Genitri, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, dipastikan tuntas diungkap jajaran Satreskrim Polres Banyuwangi. Itu ditandai dengan keberhasilan polisi mengungkap dalang aksi pembunuhan itu, Rofi Anang Kurniawan alias Robi, 23.

Kasus itu dipastikan tidak akan berlanjut ke persidangan. Sebab, Robi sebagai pelaku tunggal memilih mengakhiri hidup di dalam sel tahanan Mapolres Banyuwangi.  Alhasil, dengan tidak adanya tersangka dalam kasus itu, maka proses kelanjutan kasus itu dianggap selesai dan ditutup oleh kepolisian.

“Dihentikan kelanjutan perkaranya,” beber AKP Stevie Arnold Rampengan, Kasatreskrim Polres Banyuwangi, kemarin. Pihaknya masih akan melakukan penyelesaian perkara itu, menuntaskan berita acara pemeriksaan (BAP) meski tersangkanya sudah meninggal dunia.

Ditegaskan lagi, dalam kasus itu Robi merupakan pelaku tunggal. Motifnya murni karena pelaku ingin menguasai motor Kawasaki Ninja milik korban. Itu didasari pengakuannya sesaat setelah tertangkap. Tentang kematian Robi, Stevie menegaskan itu murni bunuh diri.

Berdasar otopsi diketahui ada air di dalam paru-parunya. Diduga, dia bunuh diri dengan cara menenggelamkan kepalanya ke dalam bak penampungan air di kamar mandi. Seperti diberitakan sebelumnya, upaya kepolisian mengusut tewasnya Satria Dwi Cahya, 19, menemui jalan terjal.

Keinginan penyidik Satreskrim Polres Banyuwangi mengorek keterangan lebih detail dari pelaku, Rofi Anang Kurniawan alias Robi, gagal. Sebab, warga Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, itu meregang nyawa Rabu (23/4) dini hari kemarin di rumah sakit.

Robi terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah berupaya melakukan bunuh diri di kamar mandi tahanan Polres. Dia mencelupkan kepalanya hingga terkulai di lantai. Keberadaannya diketahui setelah rekan satu kamar Robi melapor kepada petugas jaga.

Dalam kondisi sekarat, Robi langsung dilarikan ke RSUD Blambangan sekira pukul 03.00. Sayang, tidak lama setelah mendapat pertolongan medis, dokter gagal menyelamatkan nyawanya. Hasil pemeriksaan yang dilakukan menunjukkan adanya air di saluran pernapasan Robi.

Sebelum mencelupkan kepala ke dalam air, Robi tampak depresi. Dia menenggak atu botol air mineral sekaligus. Teman satu selnya sudah memperingatkan hal itu. Namun, dia justru ngeloyor ke kamar mandita hanan dan melakukan aksi bunuh diri. (radar)